BantenDaerah

Kongkow Bareng Bersama Tokmas Jatiwaringin Raya Dalam Menyikapi Sampah Dari Tangsel

Penulis : Anwar Ota

Tangerang,Mitratoday.com-Berlokasi di Noah Cafe jalan raya Tanjakan km 1 desa Jatiwaringin kecamatan Mauk kabupaten Tangerang,berkumpul sejumlah Tokoh masyarakat Jatiwaringin raya,pemuda dan perempuan dalam acara saresehan dan kongkow bareng dalam menyikapi sampah dari Tangerang selatan yang akan dibuang ke TPA Jatiwaringin.

Acara yang dipandu oleh Surdin Rantawi menarik magnet para tokoh masyarakat pemuda,dan kaum perempuan juga aktivis yang hadir, acara yang dimulai pukul 16.00 dan berakhir Pukul 17.00 sangat menarik bagi yang hadir, beberapa tokoh masyarakat dan para aktivis menyuarakan pendapatnya. Koordinator Pokmas Jatiwaringin Raya Nurdin Kurniawan alias Nurdin Baceng membuka percakapan mengenai sampah yang akan dikirim dari Tangsel ke kabupaten Tangerang.

“Sebenarnya pengelolaan sampah di kabupaten Tangerang sudah cukup jelas dan transparan dengan dikeluarkanya perda kabupaten Tangerang Nomor 6 tahun 2012. Disana diatur dengan jelas mengenai pengelolaan sampah, namun karena kita membawa gerbong masyarakat Jatiwaringin menjelang Audensi dengan Dinas lingkungan hidup tidak salah saya membuka percakapan dengan tokoh masyarakat dan kaum muda sebagai bahan materi agar audensi lebih terarah dan diterima lebih mumpuni dan masuk akal.”ujar Nurdin Kurniawan alias Baceng.

Tambahan lain dari peserta yang hadir Sandi Martha praja aktivis Mahasiswa menambahkan,” Pemerintah Kabupaten Tangerang harus berpikir ulang, seandainya sampah dari Tangsel dibuang ke kabupaten Tangerang, karena sekarang saja dari lima desa yang terdampak seperti desa Buaran Jati, Desa Jatiwaringin, desa Gintung, Tanjakan Mekar, Rajeg Mulya. Pemerintah kabupaten Tangerang belum serius menangani masyarakat yang terdampak asap TPA Jatiwaringin apalagi menyediakan pasilitas kesehatan dan lain sebagainya,intinya kami menolak tentang rencana sampah dari Tangsel.”Tandas Sandi.

Hal yang sama pula pernyataan diatas diamini oleh Abdul Azis dan Abdul kadir salah satu ketua dan perwakilan Badan permusyawaratan Desa (BPD) Jatiwaringin Raya,”Pemerintah kabupaten Tangerang harus berpikir ulang pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin selama 20 tahun masih belum dikelola dengan baik,pemerintah harus seksama dalam menerima rencana sampah yang dikirim dari Tangsel. Tentunya dalam hal ini saya menolak sampah dari Tangsel karena pengelolaan sampah yang ada sekarang saja masih manual dan terkesan masih carut marut dalam pengelolaan.”Pungkasnya.

Acara saresehan dan kongkow bareng banyak dihadiri oleh tokoh masyarakat hadir juga dari paseba Sepatan dari Relawan Jaya Bersatu (RJB)Banten dan kaum aktivis yang secara bulat menolak sampah dari Tangsel.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button