Kopi Nako Hadir di Kota Malang, Kolaborasi Kompas dan Nako Bangun “Community Cafe” Ramah Lingkungan
Malang, mitratoday.com – Satu lagi destinasi nongkrong baru hadir di jantung Kota Malang. Kopi Nako resmi membuka cabangnya di Jl. Sultan Agung No. 4, Kelurahan Kidul Dalem, Kota Malang, pada Senin (27/10). Peresmian ini menandai kolaborasi ketiga antara Kopi Nako dan Kompas Media Nusantara, yang menghadirkan konsep “community cafe” sekaligus media cafe pertama di kota ini.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah tamu penting, di antaranya Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Syah, Direktur utama Kopi Nako Jayadi Budiman, Deputy Publisher II Kompas Media Nusantara Paulus Tri Agung Kristanto, serta perwakilan DPP Nespeng dan sejumlah tokoh komunitas serta media.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Syah, menyambut positif hadirnya Kopi Nako di Kota Pendidikan ini. Menurutnya, geliat usaha kuliner seperti ini menunjukkan semakin kuatnya iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi Malang.
“Kita lihat banyak pengusaha mulai bergeser ke Malang karena pertumbuhan ekonomi di kota ini cukup bagus. Tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Malang mencapai 5,47 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional dan Jawa Timur,” ujar Eko Syah.
Ia menambahkan, lokasi Kopi Nako yang strategis di pusat kota menjadi bukti bahwa Malang kini menjadi salah satu pilihan utama pelaku usaha kuliner.
“Cafe ini bisa menjangkau semua kalangan mahasiswa, ASN, masyarakat umum. Dan posisi tempatnya sangat premium,” imbuhnya.
Sementara itu, Paulus Tri Agung Kristanto menjelaskan bahwa keterlibatan Kompas dalam industri kuliner, khususnya Kopi Nako, bukan semata bisnis, tetapi bagian dari strategi membangun kemandirian media dan memperkuat kedekatan dengan masyarakat.
“Kami ingin membangun independensi media. Dengan berbisnis di bidang kuliner, Kompas bisa tetap hidup dan menjalankan jurnalisme tanpa bergantung pada pihak tertentu,” jelas Paulus.
Lebih jauh, Paulus memaparkan bahwa konsep Kopi Nako Malang mengusung tema community cafe yang terbuka bagi masyarakat luas, tempat di mana media dan komunitas bisa saling berinteraksi.
“Malang punya dinamika luar biasa, banyak kampus dan komunitas aktif. Karena itu, Kopi Nako di sini kami buka 24 jam, agar bisa menjadi ruang bertemu antara media dan masyarakat,” ujarnya.
Selain menjadi wadah interaksi, Kopi Nako juga mengusung prinsip ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Desain interiornya menggunakan material hasil daur ulang, seperti meja dari limbah plastik dan botol bekas, serta konsep ruang terbuka yang hemat energi. Tenaga kerja yang dipekerjakan pun berasal dari sekitar lokasi cafe.
Pemerintah Kota Malang menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kopi Nako dan Kompas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor makanan dan minuman yang menjadi penopang utama UMKM.
“Malang ini punya penduduk 900 ribu, tapi pendatangnya lebih dari 1 juta. Ada 63 kampus di sini, jadi sangat potensial untuk usaha kuliner. Kehadiran Kopi Nako menambah pilihan bagi masyarakat untuk menikmati suasana yang nyaman dan berkualitas,” ungkap Eko Syah.
Pihaknya berharap kehadiran Kopi Nako akan semakin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja baru.
Acara peresmian ditutup dengan doa bersama dan simbolis pembukaan cafe, disertai harapan agar Kopi Nako menjadi salah satu ikon baru tempat berkumpul masyarakat dan komunitas kreatif di Kota Malang.
Tags: