Banda Aceh – Kepala Badan Narkotika Nasional Aceh (BNN Aceh), Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH, menjamu wartawan di aula BNN Aceh “kopi bengoeh” berbincang degan santai, Senin (18/12/12) Pukul 09:30 Wib.
“Negara Indonesia luas wilayahnya dan banyak pulau. Tentunya, ini menjadi sangat subur untuk para bandar narkoba memasarkannya dimana banyak sekarang pengedar itu bukan dari kalangan remaja saja tapi sudah merambah ke seluruh usia dan profesi,” ungkap kepala BNNP Aceh Faisal Abdul Naser.
“BNNP Aceh mewacanakan program ‘QUICK WINS BNNP ACEH’ melalui pemanfaatan kearifan lokal dalam rangka mempercepat Aceh Bebas dari Narkoba yang akan dimulai pada daerah Aceh Besar, Bireuen dab Gayo Lues menjadi pilot project,” ujar Faisal.
Oleh karna itu, lanjut Faisal, program ini akan dimaksimalkan pada tahun 2018 dengan harapan peredaran narkoba di Aceh dapat di minimalisir dimana lahan tanam ganja akan di ubah menjadi lahan produktif Aceh sangat rawan maraknya peredaran narkoba.
“Dimana statistik angka yang belum di rehap sebanyak tujuh puluh tiga ribu. Sedangkan, saya rehab baru empat ribu lima ratus, dominan ganja dan sabu ini sangat prihatin saya sangat cinta dengan orang Aceh, maka saya harus bekerja keras untuk mengusir bandar-bandar narkoba dan pengedar ganja di Aceh,” tegas Faisal.
Dikatakan Faisal, program kearifan lokal di ambil karena aceh masih kental dengan adat dan islaminya, ini lah yang harus dijaga dengan baik.
“Saya tidak segan-segan untuk menembak ditempat jika terdapat di jalan bandar narkoba, karna ini sudah tidak rasional lagi, wanita-wanita aceh disuruh bawa ganja dan sabu ini gila, sudah bandar maka dari itu saya tegaskan tembak di tempat,” tegas Bapak Faisal Abdul Naser MH.
“Coba bayangkan generasi Aceh kena narkoba mau jadi apa ini Aceh, kita sangat sayangkan apabila ini terus mewabah lebih besar lagi nantinya, maka dari itu kita harus komit mencegah dan memberantasnya,” ajak Faisal.
Wartawan : AA/MPS
