Laporkan ADD/DD 2017, Kades Gampingan Kumpulkan Warga Desa
MALANG, JAWA TIMUR – Penggunaan Anggaran Dana Desa/Dana Desa (ADD/DD) 2017 berhasil di maksimalkan Pemerintah Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, melalui berbagai program dan Pembangunan berbasis kemasyarakatan. Artinya, berbagai sarana dan prasarana hingga infrastruktur harus benar-benar dirasakan dampaknya secara langsung oleh masyarakat.
Hal ini di sampaikan Kepala Desa Gampingan, Hj Ila Husna, saat menyampaikan laporan pertanggung jawaban (LPJ) penggunaan ADD/DD tahun 2017 di hadapan warga desa di Balai Desa Gampingan, Sabtu (13/1).
Ia menjelaskan, peran serta Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam memaksimalkan pengelolahan ADD/DD patut di apresiasi. Pasalnya, penggunaannya tepat sasaran hingga masyarakat dapat merasakan dampaknya.
“Masyarakat desa melalui Badan Pengawas Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) benar-benar diberdayakan dalam penggunaan ADD/DD. Tentunya, dengan memperhatikan petunjuk teknis yang ada,” ujar Hj Ila.
Ia mengaku, dirinya dengan Pemerintah Desa dan Bumdes sangat berhati-hati dalam pengelolahan ADD/DD ini. Pasalnya, jika realisasi tidak sesuai dengan semestinya, selain berhadapan dengan hukum, juga berhadapan secara langsung dengan masyarakat.
“Masyarakat secara langsung akan mengawasi dan merasakan pemanfaatan ADD/DD ini,” imbuh istri Pengusaha Asbes ini.
Ila, sapaan akrab kades Gampingan ini, memaparkan, di tahun 2017 yang lalu penggunaan ADD di prioritaskan untuk pengadaan fisik.
“Hal ini sesuai Juknis yang ada seperti pembangunan jalan rabat beton, jalan paving dan lain-lain,” beber wanita ramah ini.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah di bangun ini,” imbuh Ila.
Saat di singgung tentang pengelolahan desa wisata, Ila, mengakui saat ini pihaknya baru saja membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kami baru bentuk Pokdarwis desa gampingan, rencananya kami akan membuat konsep desa wisata dengan menampilkan wisata kuliner khas desa Gampingan, serta membuat taman outbond di lahan milik Perhutani, hingga saat ini kami terus menjalin komunikasi dengan pihak Perhutani tentang pemanfaatan lahan untuk wisata desa,” tukasnya.
Dalam waktu dekat, papar Ila, pihaknya dengan Pokdarwis yang baru terbentuk ini akan berkirim surat ke Disparbud Kabupaten Malang untuk meminta masukan dan bimbingan terkait rencana pembentukan wisata outbond di desa Gampingan.(GT)