DaerahHeadlineMalang

Launching Lembaga Gawa Lelaku Digelar Dengan Diskusi Bertema Pesona NU Dalam Pilpres 2024

Malang,mitratoday.com – Launching Lembaga Gawa Lelaku di isi dengan diskusi publik dengan tema “Pesona NU Dalam Pilpres 2024” yang di gelar di STIE Pemnas Malang Jalan Sigura-gura V, Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (29/09/2023).

Diskusi yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Nasional (Pemnas) Malang ini menghadirkan narasumber yang berkompeten, antara lain Prof. Kacung Marijan, P.hD dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Amin Tohari, MA Direktur Sekolah Riset SatuKata Yogyakarta, dan Fathoni Prakasa Nanda Pimred Radar Malang, sebagai moderator I Gusti Ngurah Oka P.S., S.H, M.H.

Gelaran diskusi berjalan menarik, berbagai sudut pandang dari narasumber yang dihadirkan menarik untuk dikupas, sehingga diskusi tersebut berjalan dengan sukses

Dalam pandangannya, Prof Kacung Marijan menjabarkan kenapa Nadhatul Ulama (NU) sangat menarik bagi parpol. Karena dari hasil survei LSI Denny JA, jumlah pemilih NU mengalami kenaikan, pada 2005 pemilih NU 27.5 persen, dan pada Tahun 2023 menjadi 56,9 persen.

“Ketika secara electoral, demokrasi dipahami sebagai OPOVOV ( One Person One Vote One Value), komunitas NU lalu menjadi sesuatu yang menarik, karena jumlahnya besar.” jelasnya.

Dikatakannya, setelah orde baru, banyak warga NU yang cenderung menyalurkan pilihannya ke PKB, namun sejak kembali ke Khittah 1926, suara NU tidak lagi terkonsentrasi pada partai tertentu.

“Mengingat jumlah warga NU cukup besar, masing-masing kontestan akan berusaha memperoleh dukungan dari warga NU. Warga NU sendiri belakangan cenderung otonom didalam menentukan pilihanya dan pilihan warga NU sendiri juga tidak tunggal.” ungakpnya.

Ditempat yang sama, Amin Tohari katakan, pesona NU dalam pilpres 2024 sangat menarik berbagai pihak, karena menurut hasil survei, dalam lima tahun terakhir ini, semakin banyak yang menyukai NU.

“Kalau bicara sejarah, NU tidak bisa lepas dari politik. Karena NU tidak bisa lepas dari antagonisme dalam mengambil sikap sejak jaman perjuangan. Dalam konteks pilpres, antara Nasionalisme religius, sikap NU berada di posisi Nasionalisme.” ujarnya.

Sementara itu Fathoni Prakasa Nanda, menjelaskan tentang apa itu NU dan juga sejarah NU hingga bisa menjadi besar.

“Salah satu faktor NU bisa besar adalah karena faktor Mubaligh. Banyak muncul ulama-ulama muda yang mempunyai wawasan ilmu yang luas dan dalam. Sehingga mereka bisa menjaga NU. Menurut logika saya, orang Islam yang semakin berilmu, semakin cerdas pasti akan NU pada waktunya.” jelasnya.

Ditemui acara, Direktur Gawa Lelaku DR. Khoiron S.A.P, M.IP, menjelaskan bahwa tujuan didirikannya Lembaga Gawa Lelaku Comunity adalah untuk mengembangkan aktivitas riset, kajian teori kritis, seminar, workshop, advokasi, serta pendidikan politik dan publikasi mengenai isu-isu politik secara lebih baik.

“Launching ini mengawali kita diskusi soal perpolitikan hari ini yang yang cukup baik dan menarik. Karena kita mengangkat topik isu NU yang hari ini sangat seksi dan sangat menarik untuk disimak oleh para kontestan, kita tahu bahwa NU hari ini banyak warganya sehingga semua kontestan politik 2024 akan melihat NU sebagai sebuah entitas yang sangat dan amat penting untuk kontestan bisa meraih kemenangan.” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya NU harus menjadi lembaga yang yang dewasa, yang bisa mengayomi seluruh partai politik, sehingga NU tidak terjebak dalam politik praktis, lebih-lebih mereka yang ingin hikmah dengan NU, untuk membawa NU ini menjadi lebih baik.

“Bisa mengabdi di berbagai partai politik, sehingga NU menjadi besar karena ada di mana-mana, bukan sempit hanya di endors saja, tapi NU bisa menjauh dari politik, menjauhi politik identitas, dan tetap ada di mana-mana. Karena itu adalah perekat atau jangkar bangsa ini. Saya kira itu dan NU sekali lagi menjadi sebuah lembaga yang sangat menarik untuk dilihat oleh para kontestan jika ingin menang maka dia harus bisa mengambil.” tambahnya.

DR. Khoiron juga menyebutkan bahwa, Gawa Lelaku akan sering mengadakan riset dan diskusi untuk membantu dan berkontribusi tehadap negara melalui riset-riset yang dilakukan.

“InsyaAllah kita akan continue dan akan mengadakan berbagai macam event lagi, seperti diskusi, seminar, riset untuk berkontribusi terhadap praktek berpolitik di negara kita dan juga memberikan keilmuan politik. Harapannya kita dapat menciptakan untuk membantu bagaimana politik ke depan itu jauh lebih rasional, relevan dan konstruktif.” pungkasnya.

Pewarta : Aril

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button