BlitarBudayaDaerahHeadlinejawa Timur

Legenda Lembu Suro Hidupkan Kirab Budaya Kendalrejo, Ribuan Warga Tumpah Ruah

Blitar,mitratoday.com – Ribuan warga memadati sepanjang jalan Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar pada Sabtu (12/7/2025) sore.

Mereka tumpah ruah menyaksikan gelaran kirab budaya dalam rangka peringatan tradisi Bersih Desa yang digelar oleh masyarakat setempat secara swadaya.

Pawai budaya ini diikuti oleh seluruh RT dan RW se-Desa Kendalrejo, yang menampilkan berbagai atraksi, busana daerah, serta pertunjukan cerita rakyat. Di antara penampilan paling menyedot perhatian publik adalah penggambaran legenda Lembu Suro, tokoh mistis dari kawasan Gunung Kelud.

Kepala Desa Kendalrejo, Ahmadi Soefanan, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap partisipasi aktif warganya dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan acara ini. Ia menyebutkan bahwa seluruh kegiatan kirab dibiayai secara gotong royong oleh masyarakat.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi. Semua dilaksanakan secara swadaya. Pemdes Kendalrejo hanya bersifat mendukung, karena seluruh biaya ditanggung warga sendiri,” ujar Soefanan saat ditemui tim Mitratoday.

Kirab budaya yang berlangsung meriah tersebut melibatkan sekitar 40 unit sound system untuk mengiringi rombongan dari setiap RT. Tak tanggung-tanggung, dana yang dikeluarkan masyarakat per RT bahkan mencapai puluhan juta rupiah.

“Untuk sewa sound system saja satu RT bisa habiskan lebih dari Rp 25 juta, belum termasuk kostum, aksesoris, hingga konsumsi. Tapi semua dilakukan dengan semangat gotong royong. Ini luar biasa dan patut diapresiasi,” tambahnya.

Kirab budaya ini tidak hanya menjadi hiburan visual dan auditori, namun juga menjadi wadah pelestarian cerita rakyat dan sejarah lokal. Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian adalah aksi teatrikal dari warga RT 1/RW 6 yang menampilkan kisah Lembu Suro, raja berkepala lembu yang konon menjadi asal mula letusan Gunung Kelud.

Dalam legenda tersebut, Lembu Suro melamar Dewi Kilisuci dengan syarat membuat dua sumur di puncak Gunung Kelud dalam satu malam – satu sumur beraroma wangi, satu lagi amis. Meski berhasil, Lembu Suro justru dikhianati dan tewas ditimbun dalam sumur. Cerita rakyat ini dipercaya menjadi mitos awal meletusnya Gunung Kelud.

Pertunjukan Lembu Suro berhasil memukau penonton dan menghidupkan kembali kekayaan budaya lisan yang hampir terlupakan. Kostum, musik pengiring, serta narasi yang kuat memberikan daya tarik tersendiri di tengah keramaian kirab.

Soefanan berharap agenda tahunan ini bisa terus dilestarikan dan menjadi event budaya yang lebih besar di masa depan.

“Saya berterima kasih kepada semua tokoh masyarakat, pemuda, dan seluruh warga yang telah bekerja keras. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi, dan kirab ini menjadi ikon budaya Kendalrejo yang dikenal luas,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi lokal, Desa Kendalrejo membuktikan bahwa budaya bisa menjadi perekat sosial sekaligus magnet pariwisata berbasis masyarakat.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button