DaerahHeadlineMalang

Mangliawan Pakis Terendam Banjir, Wabup Malang Turun Tangan Pimpin Evakuasi

Malang,mitratoday.com – Bencana Banjir terjadi di dusun Krajan Desa Mangliawan Pakis usai diguyur hujan selama tiga jam hari Senin malam (14/3/2022).

Akibatnya sekitar 80 rumah di wilayah setempat terendam banjir hingga mencapai ketinggian 1 meter.

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi disejumlah titik di wilayah Pakis.

Mendapati laporan kejadian di Pakis Wakil Bupati Malang, Drs H Didik Gatot Subroto SH.MH langsung terjun ke lapangan melakukan peninjauan sejumlah titik bencana di Kecamatan Pakis tersebut hingga larut malam.

Kepada awak media Didik mengatakan, dari hasil penilaian sementara, penyebab banjir di Mangliawan Pakis tersebut disebabkan adanya saluran drainase yang tidak terkontrol dengan baik akibat adanya pertemuan beberapa aliran sungai kecil yang mengalir ke sungai Kalisari.

“Kebetulan wilayahnya kan agak menurun, akibatnya saat hujan lebat luapan air di drainase tersebut tidak mampu menampung luapan sehingga mengalir ke rumah warga hingga terjadi banjir,” kata Didik Gatot Subroto.

Pemerintah sendiri usai memastikan kondisi terdampak banjir Pakis, langsung melakukan evakuasi warga terdampak dan melakukan inventarisir, bahkan dapur umum, kata Didik telah di buat bekerjasama dengan Sat Brimob Polda Jatim, disisi lain dirinya telah meminta PMI Kabupaten Malang untuk mendistribusikan obat-obatan bagi warga.

Lantas apa solusi lainnya, Didik menjelaskan jika dirinya telah memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera membuat kajian. Dari kajian cepat tersebut maka Pemerintah segera melakukan penanganan cepat terhadap warga terdampak banjir dan longsor di Pakis.

Apakah ada rencana relokasi, Didik menyebutkan jika untuk merelokasi pemukiman warga, membutuhkan proses yang panjang, solusi tercepat lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut adalah melakukan normalisasi saluran drainase disejumlah titik.

Sementara nilai kerugian yang diderita warga, Didik merinci bahwa nilai kerugian yang dialami sekitar 80 warga pemilik rumah tersebut rata-rata ditaksir mencapai sekitar Rp 10 juta hingga 15 juta.

“Ya rata-rata seperti itu, kerugiannya meliputi peralatan rumah tangga seperti kasur, dan alat rumah tangga lainnya. Ini terus kita minta dilakukan inventarisasi untuk memastikan nilai kerugian akibat banjir dan longsor tersebut,” pungkas Didik Gatot Subroto.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button