AdvertorialBlitarDaerah

Mantan Dan Calon Pekerja Migran Indonesia di Latih Membuat Fried Chicken

Pewarta : Novian

Blitar,mitratoday.com-Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi melakukan Pemberdayaan terhadap Pekerja Migran Indonesia.

Bertempat di Hotel Ilhami Para Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari Wonodadi, baik yang hendak berangkat ke luar negeri maupun yang mantan PMI, di berikan pelatihan.

“Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Disnaker selama 3 hari melakukan pelatihan terhadap PMI, baik yang Pra atau Purna penempatan,” kata Mujianto selaku Kepala Dinas Disnakertrans Kabupaten Blitar, Selasa (09/11/2021).

PMI asal Wonodadi Kabupaten Blitar,ini di berikan pelatihan membuat Fried chicken dari tanggal 8 hingga 10 Nopember, kenapa di pilih Fried Chicken karena asal PMI yang melakukan pelatihan ini berasal dari Wonodadi dimana bahan fried chicken di sana sangat mudah di dapat karena banyak peternakan ayam, dan juga fried chicken saat ini lagi diminati cara membuatnya juga mudah, tidak ribet.

“Kita berharap calon PMI atau yang mantan ini, setelah mereka mendapat pelatihan, kalau mereka berangkat lagi ke luar negeri, mindset nya nanti bukan mencari uang tetapi mencari modal ,sehingga ketika sudah balik dari luar negeri nanti modal yang sudah didapat bisa di pakai untuk mengembangkan di negeri sendiri,” jelas Mujianto.

Pihaknya tidak hanya melatih pembuatan fried chicken, tetapi memberikan bagaimana cara memfoto produk digital marketing, bagaimana merumuskan ide bisnis atau bisnis planning. Kemudian juga di berikan cara bagaimana memanfaatkan medsos dengan baik untuk berjualan.

“Karena saat ini masih pandemi dan beberapa negara masih belum membuka. Sambil menunggu pemberangkatan, karena negara tujuan belum buka, mereka bisa membuka usaha untuk bertahan di negeri sendiri dan mudah-mudahan mereka tidak berangkat, tetapi membuka usaha disini dan mengembangkan usaha disini,” paparnya.

Karena kalau mereka berangkat keluar negeri, banyak aspek yang harus di pikirkan. Seperti resiko sosial, keluarga, anak yang harus di tinggal, dan kasus perceraian juga tinggi di sana pun belum tentu mendapat majikan yang sesuai,” ungkap Mujianto.

Setelah mereka dapat pelatihan ini, pihaknya tidak melepas begitu saja. Pihaknya buat group watshap yang ada instrukturnya, dan Nara sumbernya.

“Jadi, jika mereka ada permasalahan terkait ketenaga kerjaan atau terkait pengembangan usaha, mereka tidak menghadapi sendiri, kami hadir untuk memberi edukasi.” tuturnya.

Mujianto berharap, setelah mendapat pelatihan mereka bisa praktek, dan bisa berjualan. Sehingga bisa menghasilkan uang sendiri untuk meningkatkan perekonomian keluarga, dan mengurangi angka pengangguran yang menjadi PR Pemerintah Kabupaten Blitar.

“Sehingga dari situ bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” ungkap Mujianto.(Adv/Kmf).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button