Malang,Mitratoday.com-Program smart health Sirajunting milik Dinas Kesehatan, diketahui barus saja ditahbiskan masuk 45 top inovasi kovabilk tingkat nasional Bidang Kesehatan.
Meski demikian, penghargaan tersebut tak lantas membuat Dinkes Kabupaten Malang jumawa, buktinya program Sirajunting tersebut bakal di grade dengan disambungkan langsung ke aplikasi PSC 119 milik Dinkes.
Kadinkes Dr.drg.Arbani Mukti Wibowo menilai, pihaknya lewat program Sirajunting berusaha melakukan deteksi dini terhadap masyarakat yang rentan terkena penyakit jantung. Dari hasil evaluasi tersebut kata Arbani,pasien usia produktif dinilai sangat rentan terkena serangan jantung.
“Dari sini kita melakukan intervensi terhadap penanganan dan pencegahan pasien penyakit jantung usia produktif, harapannya adalah saat terjadi kematian lebih kepada pasien usia non produktif,”kata Arbani Mukti Wibowo sabtu (21/11/2020).
Jika hal ini tidak dilakukan deteksi dini , dan pasien penyakit jantung didominasi masyarakat usia produktif lanjut Arbani, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap perekonomian apalagi usia produktif tersebut identik dengan usia pekerja di Kabupaten Malang.
Salah satu cara, beber Arbani adalah dengan menyambungkan Sirajunting dengan aplikasi PSC 119.
Nantinya lewat PSC 119 bisa dilakukan tindakan medis cepat dan tepat yang dilakukan tim pra hospital care tujuannya jika diketahui ada kasus seperti itu dengan penanganan cepat dan tepat tidak berakibat fatal seperti kematian,”imbuh Arbani Mukti Wibowo.
Arbani beralasan karena di fase tersebut terdapat fase emas sekitar setengah jam, dimana pasien serangan jantung dapat terhindardari resiko fatal karena lewat PSC 119 tersebut kecepatan penanganan dilakukan dalam tempo 10 menit.
