
Bengkulu,mitratoday.com – Kapal keruk berkapasitas besar Costa Fortuna III resmi tiba di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, untuk mengatasi pendangkalan alur pelayaran yang selama ini menghambat distribusi barang, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan keyakinannya bahwa persoalan ini akan segera terselesaikan.
“Teknisnya sudah dimulai sekarang, eksekusinya dimulai 29 Mei. Kapal keruknya besar dan pipa-pipa pun besar, sehingga prosesnya akan lebih cepat dari yang kemarin, insyaallah,” ujar Helmi usai rapat bersama PT Pelindo II dan Tim Teknik PT Rukindo di Kantor Gubernur, Senin (26/5).
Helmi juga mengimbau masyarakat Bengkulu agar tidak panik menghadapi kelangkaan BBM yang terjadi belakangan ini. Ia menyebut penyebab utama kelangkaan adalah terganggunya distribusi akibat pendangkalan alur pelayaran.
“Kuota BBM sudah saya minta. Surat sudah kita layangkan, insyaallah ada penambahan kuota. Kepada masyarakat, jangan panik. Stok insyaallah aman. Kami juga akan menggelar razia untuk mendeteksi adanya mafia BBM,” tegasnya.
Sementara itu, Tim Teknik PT Rukindo melalui perwakilannya, Deni, menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan instalasi dan pengecekan pipa pengerukan yang dikirim dari Batam. Ia menegaskan proses instalasi memerlukan ketelitian tinggi agar pengerukan berjalan lancar.
“Pipa kami panjangnya 460 meter, setiap sambungan ada sekitar 24 baut yang harus dicek satu per satu. Belum lagi pipa darat ada 21 batang. Ini semua harus dipastikan tidak bocor,” ungkap Deni.
Jika cuaca mendukung, pemasangan pipa ditargetkan selesai pada 29 Mei dan pengerukan dapat dimulai pada 30 Mei. Volume pasir yang akan dikeruk mencapai 263 ribu meter kubik dengan kapasitas harian sekitar 20 ribu meter kubik, sehingga pengerjaan diperkirakan selesai dalam 13 hari.
Deni juga menegaskan bahwa pasir hasil pengerukan akan dibuang secara bertanggung jawab ke wilayah abrasi, sesuai kesepakatan dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
“Kita tidak akan buang sembarangan, karena itu bisa mencemari perairan. Pasir akan digunakan untuk mengatasi abrasi seperti yang sudah disepakati,” tutupnya.(MC)