ArtikelBengkuluBENGKULUHeadlinependidikan

Matematika Ekonomi: Pilar Rasional Dalam Membangun Ekonomi Syariah yang Berkeadilan

Oleh: Dodi Isran, M.Pd. Mat Ketua STIESNU Bengkulu Periode 2022–2024

Bengkulu,mitratoday.com – Di tengah kompleksitas tantangan ekonomi global, pendekatan berbasis syariah semakin mendapatkan tempat sebagai solusi ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam konteks ini, peran matematika, khususnya matematika ekonomi, menjadi sangat strategis dalam merancang kebijakan ekonomi yang rasional, efisien, dan sesuai prinsip-prinsip syariah.

Sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu, saya meyakini bahwa penguasaan matematika ekonomi bukan hanya kebutuhan akademik, tetapi juga fondasi bagi pengambilan keputusan ekonomi yang sehat dan bertanggung jawab. Konsep-konsep seperti analisis marjinal, optimasi, hingga pemodelan ekonomi sangat relevan dalam sistem ekonomi syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan kebermanfaatan sosial.

Contohnya, dalam praktik akad-akad seperti murabahah, ijarah, dan mudharabah, matematika berperan penting untuk memastikan bahwa semua pihak mendapat perlakuan yang adil berdasarkan proporsi kontribusi dan risiko. Demikian pula dalam perencanaan keuangan syariah, matematika membantu memetakan arus kas, mengukur potensi investasi halal, dan memproyeksikan dampak kebijakan terhadap kesejahteraan masyarakat.

STIESNU Bengkulu terus berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya memahami konsep ekonomi syariah, tetapi juga terampil dalam pendekatan kuantitatif. Melalui integrasi kurikulum Matematika Ekonomi yang aplikatif, riset berbasis data, serta penguatan karakter keilmuan berbasis Islam Ahlussunnah wal Jamaah, kami ingin mencetak ekonom-ekonom muda yang siap membangun ekonomi umat secara lebih cerdas dan beretika.

Penting untuk disadari bahwa penguasaan matematika dalam konteks ekonomi bukan sekadar soal hitungan, melainkan tentang bagaimana memaknai angka-angka sebagai dasar dalam menciptakan keadilan ekonomi. Dalam konteks syariah, keadilan bukan hanya tujuan, tetapi juga proses yang harus dibangun dengan ilmu dan integritas.

Matematika juga sangat relevan dalam pengembangan teknologi finansial syariah (sharia fintech). Dalam hal ini, pemodelan algoritmik dan sistem pembiayaan digital perlu dirancang dengan kaidah matematika yang kuat dan tetap sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. STIESNU Bengkulu membuka ruang kolaborasi untuk riset dan inovasi yang menggabungkan teknologi, ekonomi, dan nilai-nilai Islam.

Dengan semangat rahmatan lil alamin, mari kita kembangkan matematika ekonomi sebagai alat untuk memajukan ekonomi syariah yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button