DaerahMalang

Merasa Dirugikan,Tim SanDi Bakal Somasi Malang Post

Pewarta : Sigit

Malang,Mitratoday.com-Bola panas tudingan kepada Cabup Malang yang diusung PDI Perjuangan HM Sanusi soal tunggakan pajak tahun 2008-2020 yang diberitakan disalah satu media koran di Malang memantik reaksi keras dari tim pemenangan paslon Bacabup-Bacawabup Sanusi-Didik (SanDi).

Jubir tim SanDi, Abdul Qodir , mengatakan pihaknya berencana bakal mensomasi koran harian Malang Post.

“Kita akan somasi koran Malang Post, ini jelas sangat merugikan pak Sanusi dan kami tim pemenangan SanDi,”kata Abdul Qodir, Selasa (28/7/2020).

Kendati demikian, lanjut Abdul Qodir, saat ini tim hukum SanDi tengah mempersiapkan langkah-langkah terkait persiapan somasi yang akan dilakukan.

Cara kerja media mempublikasi sebuah berita, kata Abdul Qodir sesuai kaidah jurnalistik, diantaranya adalah diundang oleh narasumber dan hasil investigasi.

“Nah menyikapi hal itu, kemungkinannya ada dua, apakah diundang, atau mendapat bocoran. Sengaja dibocorkan ataukah web KPP diretas oleh pihak yang gak bertanggung jawab, ini harus dievaluasi,”tandas Abdul Qodir.

Abdul Qodir meyakini sistem keamanan Seluruh web khususnya soal data nasabah Wajib Pajak (WP) seluruh jajaran dibawah Kemenkeu sangat terjamin keamanannya, bahkan sistem keamanannya sangat berlapis.

“Jika ada kebocoran data nasabah WP tersebut, berarti ada oknum yang sengaja membocorkan. Ini tugas KPP untuk mencari tahu. Makanya saya menganggap bahwa berita soal tudingan yang dialamatkan ke Abah Sanusi itu Hoax. Artinya jika Sanusi punya tanggungan tunggakan pajak ,maka gak bakalan beliau (Sanusi) bisa nyalon Bupati.

Abdul Qodir mengingatkan, peran sentral media dalam mempublikasi untuk lebih elegan dan tidak membuat berita berdasarkan opini.

Selain akan mensomasi, lanjut Abdul Qodir, tim SanDi juga mendesak institusi KPP Pratama untuk mengevaluasi kinerja di internal. Hal ini perlu dilakukan agar situasi seperti ini tidak terjadi dikemudian hari.

“Jangan di situasi seperti ini,justru dijadikan kesempatan untuk memanfaatkan moment menaikan rating dengan menggunakan masyarakat sebagai objek,”tutup Abdul Qodir.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button