BlitarDaerahHeadline

Merebaknya PMK, Wabup Larang Hewan Ternak Daerah Lain Masuk Blitar

Blitar,mitratoday.com – Merebaknya kasus penyakit Mulut Dan Kuku yang menyerang hewan Sapi di beberapa Kota, membuat khawatir banyak pihak. Karena Daging sapi merupakan komoditas 9 bahan pokok yang ada di Indonesia.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan ikut memantau perdagangan sapi guna mengantisipasi penyebaran penyakit pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Blitar.

“Kita melarang hewan ternak dari daerah lain masuk Blitar, ini di lakukan karena Kabupaten Blitar menjadi sentra populasi sapi terbesar kedua di wilayah Jawa Timur,” kata Rahmat Santoso, Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia ini.

“Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan adanya hewan ternak yang terpapar PMK, dan semoga tidak ada,” Ungkap Wabup.

Namun demikian, ia katakan bahwa para peternak tidak boleh terlena dan harus tetap waspada dengan melakukan berbagai upaya pencegahan.

“Karena populasi sapi kita terbesar kedua di Jatim, saat ini ada sebanyak 149.600 ekor.” Tandasnya.

Di Pasar Hewan Wlingi, pihaknya perintahkan petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan.

Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Toha sampaikan pihaknya memang mendapat laporan dari peternak tentang penyakit yang menimpa ternak Sapi dengan gejala yang sama.

“Namun setelah dicek ternyata tidak satupun PMK ditemukan pada hewan ternak sapi di Blitar. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar juga memberikan pengetahuan dan edukasi kepada pedagang dan peternak tentang PMK pada sapi,” ujar Toha.

Pemeriksaan dan edukasi serta upaya pencegahan agar PMK sapi tidak menyebar di wilayah Kabupaten Blitar, ” pungkas Toha.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button