AdvertorialBengkuluBENGKULUHeadline

Meri Sasdi : Kemajuan Desa, Jika Konsep Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Di Terapkan

Bengkulu,mitratoday.com – Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi M.Pd katakan bahwa Percepatan transformasi kemajuan suatu desa bisa terjadi jika konsep – konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial ini benar-benar diterapkan.

“Karena perpustakaan ini di siapkan untuk menggali potensi lokal. Hal ini selaras dengan program Gubernur Bengkulu Dr Rohidin Mersyah membuat satu desa satu perpustakaan.” Kata Meri Sasdi, Selasa 29 November 2022.

Ia tegaskan, desa akan maju apabila ada perpustakaan. Maksudnya apabila ingin desa maju dan berkembang serta sejahtera dapat menggunakan serta memanfaatkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Ini memiliki dampak baik apa yang dapat dihasilkan dari konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial,” jelas Meri Sasdi.

Menurutnya, bila di desa tersebut terdapat potensi wisata. Maka masyarakat disana dapat memanfaatkan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang telah dibuat.

Di jelaskannnya, perpustakaan isinya disiapkan berbasis potensi lokal. Jadi, mereka akan tahu bagaimana cara mempromosikan wisata, bagaimana mengelola tempat wisata, bagaimana menjadikan produk olahan mereka seperti potensi buah pisang, sukun dan ubi dapat diolah menjadi makanan yang memiliki nilai tambah.

“Jika dijalankan tentu akan menimbulkan kemakmuran hidup masyarakat diperdesaan tersebut. Perpustakaan berbasis inklusi sosial bersatu untuk pengembangan ekonomi melalui literasi. Seperti potensi desa yang ada, dengan adanya perpustakaan masyrakat di desa lebih banyak mengetahui pengembangan potensi tersebut.” Terangnya.

Selain itu, ia katakan bahwa sebelum berdiri perpustakaan desa tim sudah lebih dulu memberikan analisa potensi daerah.

“Jadi, untuk itu kepada pengelola perpustakaan desa agar tetap semangat memberikan literasi kepada masyarakat,” tuturnya.

Peran perpustakaan, kata Meri Sasdi dapat meningkatkan literasi baca bagi masyarakat desa setempat. Dengan adanya informasi pengetahuan positif yang tersebar maka pengembangan potensi desa tersebut dapat berdampak baik.

Terakhir ia sampaikan, Perpustakaan berbasis inklusi sosial tumpuanya ada di perpustakaan desa dan kelurahan yang menjadi pusat kegiatan, dan penggalian potensi yang ada didesa.

“Disini peran perpustakaan bukan hanya tempat baca saja, namun tempat sumber infomasi awal mula ilmu yang berujung dengan kesejahteraan pula,” tutupnya. (Adv)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button