Mitigasi Bencana, Pemkab Aceh Tamiang Melalui LAGAK Percepat Pembentukan 158 DESTANA
Aceh Tamiang,mitratoday.com – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempercepat pembentukan Desa Siaga Bencana (Destana).
Awalnya direncanakan sebagai program jangka panjang, pembentukan Destana kini menjadi prioritas dalam waktu dekat sebagai bagian dari Proyek Perubahan Layanan Siaga Kebencanaan (LAGAK).
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery S.STP M.SP, kepada media, Senin (15/09/2024) mengungkapkan bahwa pembentukan Kampung Siaga Bencana akan dimulai pada tahun 2024. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas kerawanan bencana yang cukup tinggi di sejumlah wilayah Aceh Tamiang, terutama banjir dan kebakaran.
“Pembentukan Desa Siaga Bencana penting untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Kami ingin memastikan masyarakat siap dan mampu menangani situasi darurat secara mandiri sebelum bantuan datang,” ujar Iman Suhery.
Menurutnya program Destana akan memberikan pelatihan kesiapsiagaan, simulasi tanggap bencana, serta membangun jejaring antar warga dan pemerintah dalam penanganan darurat. Dengan percepatan ini, BPBD Kabupaten Aceh Tamiang menaikkan target pembentukan Kampung Siaga Bencana, Dimana yang semula menargetkan 15 Kampung menjadi 158 Kampung pada Tahun 2024 ini.
“Pembentukan Destana ini tidak hanya memperkuat ketahanan warga, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bantuan luar saat bencana terjadi. Dalam jangka panjang, seluruh desa di wilayah rawan bencana di Aceh Tamiang diharapkan memiliki kesiapsiagaan yang optimal,” tambahnya.
Iman Suhery yang akrab disapa Bayu menjelaskan percepatan pembentukan Destana merupakan bagian integral dari inovasi layanan LAGAK, yang menggabungkan teknologi peringatan dini melalui SMS blast dan WhatsApp dengan sistem siaga 24 jam.
“Dengan adanya Destana, pemerintah berharap adanya sinergi yang kuat antara warga dan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana yang lebih efektif,” harapnya.
Menurutnya inisiatif ini juga akan melibatkan berbagai Stakeholder untuk memastikan keberhasilan program.
“Ini adalah upaya menyeluruh, bukan hanya untuk mencegah dan mengurangi dampak bencana, tetapi juga membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat. Destana akan menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman bencana di Aceh Tamiang,” tegas Bayu.
Bayu berharap dengan komitmen ini, Aceh Tamiang berupaya menjadi salah satu daerah paling tanggap dan siaga bencana di Indonesia, sekaligus menempatkan masyarakat sebagai bagian utama dalam mitigasi bencana.
Pewarta : Siti Hawa