BengkuluBENGKULUHeadlinePemerintahan Provinsi Bengkulu

NU Imbau Pendemo Waspadai Penumpang Gelap Demokrasi

Bengkulu,Mitratoday.com-Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bengkulu Dr Zulkarnain Dali menegaskan, NU mengecem keras aksi demonstrasi yang memprovokasi ke arah perpecahan kehidupan berbangsa, salah satunya soal munculnya upaya provokasi makar. Hal itu dinilainya sebagai bentuk demokrasi yang kebablasan. Negara menurutnya telah menjamin hak-hak masyarakat untuk secara bebas menyampaikan pendapat dimuka umum, namun kebebasan itu tidak boleh disalahgunakan.

“NU mengecam aksi demo yang ditunggangi untuk menuntut presiden mundur, hal itu adalah bentuk provokasi yang dapat menimbulkan konflik horizontal, mari berdemokrasi yang sehat tanpa caci maki, tanpa provokasi negatif, tujuan demo adalah menyampaikan aspirasi, jangan justru demo dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu,” kata Zulkarnain Dali dalam keterangan rilisnya di Bengkulu, Minggu (29/9/2019).

Dia menambahkan, para pendemo untuk mewaspadai penumpang gelap yang berpotensi memanfaatkan situasi. indikasi itu menurutnya sudah mulai nampak dalam beberapa demo sepekan ini diberbagai daerah.

“Silahkan berdemo secara demokratis, tanpa caci maki dan provokasi, fokus pada isu dan tujuan, waspada pada penumpang gelap,” ujarnya.

Zulkarnaian menegaskan, budaya bangsa Indonesia adalah timur yang selalu mengedepankan musyawarah dan kekeluargaan. “Mari kita kembangkan kembali budaya itu sebagai ciri khas kehidupan berbangsa,” imbuhnya.

Zulkarnain juga memberikan dukungan kepada Polri dan TNI untuk tegas menindak para provokator yang memanfaatkan aksi demo.

“Polri dan TNI silahkan bertindak tegas terhadap provokator dan aktor intelektual yang memanfaatkan aksi demo,” tegasnya.

Sementara terkait adanya beberapa insiden kericuhan dalam aksi demo, pihaknya juga meminta Polri secara transparan mengusutnya.

(**)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button