BENGKULUBengkulu UtaraDaerahHeadlineHukum

Oknum Kades Diduga Menipu Warga Ratusan Juta dengan Modus “Timbangan Sawit Digital”

Bengkulu Utara,mitratoday.com – Aroma busuk praktik penipuan dan penggelapan dengan modus “gaya baru” menyeruak di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Seorang kepala desa berinisial Di diduga memanfaatkan jabatannya dan menggunakan timbangan digital sawit sebagai kedok untuk memperdaya masyarakat.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, puluhan orang menjadi korban, dengan total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Warga menuding, selain menyalahgunakan kepercayaan publik, oknum kades tersebut juga menjual “janji proyek” dari dana desa serta skema investasi sawit yang ternyata fiktif.

Janji Manis, Berujung Pahit

Salah satu korban bernama Rozi menuturkan, awalnya mereka diyakinkan oleh status Di sebagai kepala desa yang dianggap punya akses luas ke program dana desa maupun proyek pemerintah.

“Ini kejahatan gaya baru, modal jabatan dan timbangan digital sawit. Kami berharap aparat penegak hukum segera bertindak,” tegas Rozi, Senin (22/9/2025).

Modusnya, korban diminta menyetor uang dengan alasan sebagai “modal awal” untuk mendapatkan kegiatan dari dana desa. Ada pula korban yang diarahkan menanam saham berupa setoran tandan buah segar (TBS) sawit, dengan iming-iming keuntungan berlipat. Namun, setelah uang berpindah tangan, janji proyek tak pernah ada, keuntungan sawit pun raib entah kemana.

Skema Rapi, Korban Terperdaya

Berdasarkan penelusuran awak media, skema yang dipakai cukup rapi. Di menggunakan wibawa sebagai pejabat desa untuk membangun kepercayaan. Uang yang disetorkan korban jumlahnya bervariasi, dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Semua dibungkus dengan janji “balik modal cepat” dan proyek pembangunan desa.

“Awalnya kami percaya karena dia pejabat desa. Tapi setelah berjalan, tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Janji proyek juga tidak ada,” ungkap salah satu korban lain yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Resah dan Geram, Warga Desak Aparat

Kabar dugaan penipuan ini langsung menimbulkan keresahan luas. Warga menilai kasus ini berbahaya jika dibiarkan, karena jabatan publik dipakai sebagai tameng untuk menipu masyarakat.

“Kalau tidak ditindak, ini bisa jadi preseden buruk. Orang bisa seenaknya menyalahgunakan jabatan untuk merampok rakyat kecil,” kata Rozi dengan nada geram.

Para korban kini sepakat untuk mendesak aparat penegak hukum (APH) segera turun tangan. Mereka berharap penyelidikan segera dilakukan, agar kerugian dapat dipulihkan dan pelaku tidak menelan korban baru.

Korban menanti langkah cepat aparat. “Jangan sampai kasus ini dibiarkan berlarut-larut. Kami sudah cukup menderita, jangan sampai ada korban berikutnya,” ujar salah satu korban.

Kasus dugaan penipuan berkedok proyek desa dan investasi sawit ini menjadi tamparan keras bagi pengawasan dana desa.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button