DaerahHeadlinejawa TimurNasional

Pad 2017 Blud Kabupaten Malang Lampaui Target

Malang, mitratoday.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di tahun 2017 di Kabupaten melampaui target yang ditetapkan , bahkan realisasinya melebihi 100 persen, atau tepatnya 106,54 persen yang disumbang dengan adanya peningkatan pendapatan dari pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Kabupaten Malang,  selasa (26/06/18).

Beberapa BLUD di Kabupaten Malang terbukti mampu melampaui target sebagai penyumbang PAD kabupaten Malang dan  didominasi dari sektor pelayanan kesehatan di susul sektor pariwisata dan sektor unit ekonomi dalam usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sementara penyumbang terbesar secara nominal dipegang oleh BLUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kepanjen.

Hal ini secara disampaikan oleh Bupati Malang dalam pembacaan laporan keuangan pemerintahan daerah (LKPD) Kabupaten Malang sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja terhadap DPRD.
Dr. H. Rendra Kresna menyampaikan, PAD yang sah disumbang beberapa BLUD tahun 2017 terbesar masih di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen.

Dengan nilai realisasi yang didapatkan sebesar Rp 95 miliar lebih dari target yang ditetapkan yaitu Rp 75 miliar.

“Dari target pendapatan di sana realisasinya mencapai 127,91 persen. BLUD RSUD Kanjuruhan yang terbesar menyumbang PAD Kabupaten Malang,” kata Rendra.

BLUD , tambah Rendra meski bergerak dalam bidang penyediaan barang dan atau jasa yang dijual kepada masyarakat, namun dalam prakteknya tetap tidak bersifat komersial atau mencari keuntungan belaka.

Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai BLUD. Tapi, kata Rendra, BLUD tetap mendasarkan pelayanannya kepada masyarakat dengan dasar dan prinsip efisiensi dan produktivitas.

Selain RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, BLUD lainnya yang juga memberikan PAD cukup signifikan adalah RSUD Lawang.

Dengan realisasi 103,93 persen, yaitu dari target Rp 36,3 miliar tercapai Rp 37,7 miliar. Di bawahnya ada Puskesmas yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD di 11 wilayah (Kepanjen, Lawang, Donomulyo, Gondanglegi, Dampit, Turen, Tumpang, Singosari, Dau, Sumberpucung dan Kasembon) dengan nilai pendapatan sebesar Rp 8,4 miliar dari target 8,3 miliar.

Di sektor dana bergulir UMKM yang berada dalam naungan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, realisasi pendapatannya mencapai 103,72 persen.

“Dana bergulir ini cukup signifikan untuk mendongkrak kebutuhan masyarakat yang memiliki usaha kecil menengah. Dari sektor ini bisa menghasilkan PAD sebesar 337 juta rupiah. Selain itu ada Lumbung Desa Modern dengan capaian pendapatan sebesar  1,2 miliar rupiah lebih. Semua di atas rata-rata target 100 persen realisasinya,” ujar Rendra.

Target PAD yang sah dan tidak mencapai target ada di sektor pariwisata. Yaitu di Taman Wisata  Air Wendit dengan target Rp 3 miliar tetapi realisasinya hanya mencapai 99,55 persen. Atau secara nominal hanya mampu mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 2,95 miliar.

“Secara total PAD yang sah dari BLUD di tahun 2017 mencapai kisaran Rp 133,6 miliar, tentunya di tahun ini kita tetap pacu dalam proses pelayanannya. Sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan PAD yang sah juga semakin meningkat. Ini semua tercapai sebagai upaya bersama termasuk dukungan dan apresiasi DPRD,” pungkas Rendra. (GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button