BengkuluBENGKULUDaerahHeadlineHukumLebong

PAMAL Geruduk Kejari Lebong: Diduga Enam Kasus Menggantung, Publik Minta Transparansi!

Lebong,mitratoday.com – Suasana Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebong pada Selasa (5/8) memanas. Massa yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Lebong (PAMAL) menggelar aksi damai menuntut transparansi dan keseriusan aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti berbagai laporan dugaan pelanggaran dan korupsi yang hingga kini masih terkatung-katung.

Domer, salah satu orator aksi, dengan lantang menyuarakan keresahan masyarakat. Menurutnya, Kejari Lebong terkesan lamban dalam menindaklanjuti sejumlah laporan strategis yang menyangkut dana publik. Ia menegaskan, masyarakat tidak ingin penegakan hukum di Lebong hanya sebatas wacana atau drama.

“Jangan ada kesan kasus dipetieskan. Kami ingin semua laporan dituntaskan tanpa pandang bulu. Publik berhak tahu ke mana arah penanganan kasus-kasus ini,” teriak Domer di hadapan massa.

Enam Kasus Menggantung

PAMAL mencatat, setidaknya ada enam dugaan perkara besar yang menjadi sorotan dan mendesak diselesaikan Kejari Lebong, yakni:

  1. Kasus SPJ fiktif Dinas PUPR-Hub Lebong
  2. Dugaan korupsi di Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lebong
  3. Penyalahgunaan aset Pemkab Lebong
  4. Pengelolaan PDAM yang bermasalah
  5. Proses perekrutan PPPK yang diduga bermasalah
  6. Sejumlah laporan masyarakat lainnya yang belum jelas ujungnya

Meski ada progres, seperti penetapan tersangka dalam kasus SPJ fiktif dan pemanggilan saksi pada kasus DWP, publik menilai langkah tersebut masih jauh dari cukup.

“Setengah jalan tidak bisa dibiarkan. Kami akan terus turun ke jalan jika Kejari tidak konsisten. Ini soal kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum,” tegas Domer.

Kejari Minta Publik Bersabar

Di sisi lain, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Lebong, Robby Rahditio Dharma, SH, MH, mengklaim pihaknya berkomitmen menindaklanjuti seluruh laporan. Ia menyebut proses hukum membutuhkan waktu dan tahapan, sehingga publik diimbau bersabar.

“Kami terbuka menerima kritik dan masukan. Semua laporan tetap kami proses sesuai mekanisme hukum. Kami tidak akan menutup mata terhadap dugaan korupsi,” ujar Robby.

Namun, pernyataan itu tak serta-merta meredakan kekecewaan publik. Aksi ini menjadi peringatan keras bahwa masyarakat Lebong tidak akan tinggal diam melihat hukum berjalan pincang.

Ancaman Gelombang Aksi Lanjutan

PAMAL menegaskan, jika Kejari tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam waktu dekat, aksi serupa bahkan lebih besar dipastikan kembali digelar.

“Ini bukan ancaman kosong. Kami akan kawal sampai tuntas. Jangan biarkan keadilan mati di Lebong,” tutup Domer.(A01)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button