DaerahHeadlinejawa TimurWisata

Pariwisata Dan Budaya Kabupaten Malang Unjuk Kebolehan Di FKKS

Malang,Mitratoday.com-Pariwisata Dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Malang unjuk kebolehan di event Forum Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) 2019 yang di gelar dikecamatan Tumpang dengan menampilkan dua tarian yang sarat dengan nuansa adat istiadat dan kisah mistis.

Kedua tarian tersebut diantaranya Tari Serimpi Lima Gugat dan tari Ronggeng Rara Tangis.

Tari Srimpi Lima Gugat adalah sebuah tarian yang disuguhkan sebagai bagian dari tradisi ruwatan desa Ngadireso kecamatan Poncokusumo.

Hal ini dikatakan Sang Sutradara, Ki Sholeh Adi Pramono yang menjelaskan bahwa tarian Srimpi Lima Gugat berkaitan dengan ruwatan desa Ngadireso yang mengandung nilai mistis. Mengisahkan tentang adanya Dulur Papat Limo Pancer.

“Kita kemas melalui interprestasi artistik simbolik filosofis. Ilmu yang diusung yaitu tentang ajaran sedulur papat limo pancer semiotika yang kita kemas melalui koreografi apik, dimana nantinya lima pancer ini digugat menjadi Tujuh kemudian dijumlah menjadi 9 dan jika melebihi batas 10 maka dipastikan akan rusak dunia ini,”kata Ki Sholeh Adi Pramono didampingi penata iringan Bambang Supriono Adi Praseyo jumat malam (6/9).

Jika melebihi batas , lanjut Ki Sholeh maka akan menimbulkan malapetaka dengan munculnya Sangkala dan Dewi Durga yang akan mencari tumbal untuk dimangsa.

Sajian kedua yang di tampilkan Disparbud Kabupaten Malang yaitu seni pertunjukan tari Ronggeng Rara Tangis yang ditampilkan oleh komunitas Desa Wisata Cerdas Maju Sejahtera (Dewi Cemara)
Tarian ini bercerita tentang usaha Panji Asmarabangun yang ingin merebut kembali pusaka Jenggala yang telah dicuri Prabu Klana, dengan menyamar sebagai Ronggeng Rara Tangis yang cantik jelita.

Menurut sang konseptor Eko Ujang, SS , Keberadaan kelompok Andhong keliling pimpinan ronggeng rara tangis sangat terkenal. Kecantikan dan keindahannya dalam menari membuat Prabu Klana terpesona hingga terpedaya dan akhirnya Panji Asmarabangun berhasil merebut kembali pusaka jenggala.

“Ini menunjukan ragam kesenian yang berkembang di wilayah kabupaten malang, dan semua memberi warna seperti pelangi yang indah dan mempercantik Kabupaten Malang , dengan hadirnya dewi cemara yang diharapkan mampu membawa desa desa menuju kemajuan dan kemakmuran,”tutur Eko Ujang.

Sementara Kepala Disparbud Dr.Made Arya Wedhantara mengungkapkan , dua tarian ini hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak jenis tarian khas yang dimiliki Kabupaten Malang.

“Ini yang harus dilestarikan sebagai warisan budaya yang dimiliki masyarakat Kabupaten Malang,”tutup Made.

(Sigit)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button