HeadlineMalangPilpresPolitik

Pembakaran Bendera PDI Perjuangan, Abah Sholeh Minta Semua Pihak Junjung Tinggi Politik Santun

Malang,mitraroday.com – Suasana politik di Kabupaten Malang mulai memanas setelah adanya pembakaran bendera PDIP di Ngajum Kabupaten Malang oleh oknum ketua RT yang kemudian beredar di media sosial, hingga dapat mengancam stabilitas keamanan menjelang pemilu.

Dikutip dari Bacamalang.com, bahwa bendera PDI Perjuangan yang berkibar di Jl. Margonoyo RT 04 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang dibakar oleh Hartono ketua RT setempat.

Diduga aksi pembakaran bendera itu dilatarbelakangi karena Hartono merasa sakit hati terhadap partai berlambang banteng moncong putih. Dari informasi yang dihimpun, Hartono merupakan simpatisan dari salah satu caleg DPRD Kabupaten Malang.

Bahkan informasinya, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir juga melayangkan ultimatum kepada aparat penegak hukum terkhusus Polres Malang apabila dalam hitungan 3 kali 24 jam tidak ada penanganan dan tanggapan dari Polres terkait laporan ini maka seluruh kekuatan PDI Perjuangan kabupaten Malang akan turun Jalan menuntut keadilan.

Bahkan perkara pembakaran bendera partai berlambang banteng moncong putih tersebut juga sudah dilaporkan kepada Bawaslu dan sedang diproses di Gakkumdu, serta selanjutnya tim hukum PDI Perjuangan dalam hal ini BBHAR juga membuat pengaduan ke Polres Malang.

Terkait hal ini Koordinator Relawan Pemenangan Ahmad Basarah Malang Raya, Sholeh Kawimintorogo mengapresiasi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir yang dengan cepat dan sigap melakukan pelaporan atas kejadian tersebut, bisa diproses secara hukum demi kebenaran dan keadilan.

“Saya pribadi menyampaikan, mari kita bersama-sama tetap menjunjung tinggi asas politik santun. Memang saat ini adalah kampanye terbuka dan saya pribadi mengajak seluruh warga masyarakat Malang untuk menjunjung tinggi asas pemilu damai, dengan pemilu damai maka warga masyarakat Malang Raya senantiasa untuk tetap menjunjung tinggi asas Pemilu damai,” terang Sholeh Kawimintorogo. Kamis (25/01).

Dirinya berharap agar generasi muda lebih memahami dalam pemilu, bukanlah menjadi suatu acara yang harus dari perbedaan prinsip, dari perbedaan hati dan pikiran ataupun sekalipun perbedaan ideologis itu menjadikan suatu perpecahan menjadikan suatu pelajaran untuk kita semua warga masyarakat Malang raya.

“Beda pemikiran, hati, dan ideologis hal yang wajar karena sejatinya Indonesia ini adalah berasaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.

Selain itu Sholeh Kawimintorogo menghimbau kepada semua simpatisan hendaknya menahan diri untuk tidak emosi dan menghormati proses hukum yang berlaku.

“Masukkan saran petunjuk dan arahan dari Bapak Dr. Ahmad Basarah untuk selalu menjunjung Pemilu damai. Kita hormati hukum untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar supaya menjadi pembelajaran kepada seluruh warga masyarakat Malang Raya, juga seluruh masyarakat bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Pewarta : Aril

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button