DaerahHeadlineMalang

Pemenuhan ASI Eksklusif Di Kabupaten Malang Masih 65 Persen

Malang,mitratoday.com – Dunia industri di Kabupaten Malang tumbuh sangat pesat. Banyak perusahaan atau instansi tumbuh dengan berbagai macam bidang industri.

Tidak hanya dihuni laki-laki saja, namun banyak perusahaan yang juga menempatkan kaum hawa sebagai pekerja industri. Tapi hal ini tidak diimbangi dengan tersedianya pojok laktasi bagi ibu menyusui diberbagai instansi, perusahaan dan tempat usaha lainnya.

“Alhasil hak pemenuhan anak berupa pojok laktasi ibu menyusui di Kabupaten Malang masih sekitar 65 persen saja. Ini terjadi karena banyak pekerja wanita terutama ibu menyusui yang sibuk dengan pekerjaannya tanpa berpikir soal pemenuhan ASI Eksklusif kepada anak,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dr Arbani Mukti Wibowo, saat launching pojok laktasi di lingkungan Pemkab Malang, Kamis (22/12/2022).

Akibatnya lanjut dr.Arbani Mukti Wibowo, masih banyak anak balita di Kabupaten Malang yang tidak dapat terpenuhi hak mendapatkan ASI Eksklusif dari ibunya. Alhasil ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di Kabupaten Malang.

Makanya edukasi dinilai Arbani sangat penting disampaikan kepada masyarakat terutama ibu menyusui yang berprofesi sebagai pekerja pabrik maupun usaha lainnya agar memahami pentingnya ASI eksklusif bagi anak balita.

Untuk itu dirinya bekerjasama dengan instansi terkait terutama Disnaker dan Disperindag untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya Pojok Laktasi bagi dunia usaha. Apalagi Pemkab sendiri sudah memiliki Perda tahun 2017 tentang pojok laktasi.

Karena belum maksimal makanya kita kolaborasi untuk menggarap pojok Laktasi di Kabupaten Malang dengan melibatkan Disnaker dan Disperindag,” beber Arbani.

Menurutnya ruang pojok laktasi tidak harus luas tapi tetap menggunakan standarisasi pojok laktasi yang sehat dan higienis seperti ruangan minimal berukuran 2×2 meter yang dilengkapi alat seperti almari pendingin untuk menyimpan ASI, alat pompa ASI, Kantong ASI.

“Agar saat ASI eksklusif ini keluar dan tersimpan dengan baik, saat mereka pulang kerja bisa diberikan kepada anak balitanya,” tandas Arbani.

Lantas bagaimana upaya pemerintah? Arbani melanjutkan jika ditahun ini pihaknya sudah memulai pembinaan soal pojok laktasi tersebut yakni meliputi 14 perusahaan dan 2 Pasar.

Untuk dirinya berharap dengan banyaknya perusahaan atau pabrik terutama yang memperkerjakan wanita teruma ibu menyusui ini, nantinya semua perusahaan dapat menyediakan ruang laktasi bagi ibu menyusui.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button