Malang,mitratoday.com – Pemkab Malang mengeluarkan surat edaran berupa penutupan pasar ternak di Kabupaten Malang. Selain menutup, Pemerintah juga menutup Rumah Potong Hewan Perorangan serta pembatasan arus jual beli hewan ternak terutama sapi dan kambing.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan larangan tersebut diberlakukan untuk menangani virus Penyakit Mulut dan Kuku yang melanda hampir seluruh wilayah di Jatim termasuk di Kabupaten Malang.
“Kita sudah terbitkan Surat Edaran (SE) terkait penanganan PMK di Kabupaten Malang untuk diteruskan ke masyarakat. Ini penting agar pemerintah bisa melakukan penanganan berupa pengobatan antibiotik serta memberikan vitamin kepada hewan ternak yang terjangkit virus PMK,” ujar Sanusi jumat (13/5/2022).
Terpisah Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Nurcahyo mengungkapkan jika hingga saat ini angka kesembuhan hewan yang terkena virus PMK masih berkisar antara 10 hingga 20 persen. Jika dihitung jumlah hewan ternak yang terjangkit virus PMK sekitar 122 ekor maka yang dinyatakan sembuh masih sekitar 15 hingga 19 ekor saja.
“Namun demikian bagi sapi yang terjangkit maka solusinya harus dipaksakan untuk disembelih. Usai disembelih bagian daging yang terjangkit harus segera dimusnahkan, tapi bagian daging lainnya tidak harus ikut dimusnahkan,” tutur Nurcahyo.
Selain itu, Pemerintah lanjut Nurcahyo juga menutup RPH milik perseorangan, sementara RPH milik Pemerintah tetap dapat beroperasi. Hal ini karena di RPH milik Pemerintah sebut Nurcahyo juga menyediakan dokter hewan atau tenaga medis yang standbay untuk memastikan kondisi kesehatan hewan sebelum disembelih.
Meski demikian ia memastikan meski ada suspect PMK, kondisi tersebut tidak mempengaruhi kebutuhan daging masyarakat Kabupaten Malang.
Terakhir Nurcahyo mengungkapkan jika jumlah populasi sapi di Kabupaten Malang mencapai angka sekitar 243 ribu ekor, dari jumlah itu 122 ekor di nyatakan tertular virus PMK.
Paling banyak sebut Nurcahyo ada di Kecamatan Ngantang, Singosari. Wajak dan Gondanglegi.
Pewarta : Sigit
