Penulis : Sigit
Malang,Mitratoday.com-Dampak penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) menyebabkan semua sektor khususnya pendapatan daerah Kabupaten Malang mengalami penurunan signifikan.
Kepala Bapeda Ir.Tomie Herawanto.MP memprediksi dampak Covid-19 tersebut, berimbas terhadap Pendapatan daerah sekitar 35 hingga 40 persen hingga akhir tahun 2020.
“Prediksi kami seperti itu, dampaknya akan berpengaruh terhadap rencana kerja (Renja) pembangunan di Kabupaten Malang terutama penganggaran daerah ditahun 2021 mendatang,”ungkap Tomie rabu (8/7/2020).
Tomie mencontohkan seperti kunjungan wisata yang selama ini menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah, di tengah pandemi Covid-19 ini terjun bebas dari sisi pendapatan karena target yang dicapai tidak akan terealisasi.
“Meskipun di awal RPJMD 2016 hingga tahun 2019 progres pembangunan di Kabupaten Malang menunjukan grafik kenaikan, dari sisi pendapatan juga terdongkrak naik, dan angka kemiskinan turun signifikan, namun di tahun 2020 seolah kita terjun bebas, karena target yang dicanangkan tidak akan tercapai dan angka kemiskinan kembali meningkat,”beber mantan Kepala DTPHP Kabupaten Malang ini.
Hal inilah, kata Tomie akan berpengaruh terhadap rencana pembangunan kabupaten Malang ditahun 2021. Seperti program- program seperti Askades sebesar Rp.1,5 miliar setiap desa, Bosda Kabupaten Malang.
Tomie menjelaskan ada 3 pola yang harus diperhatikan untuk menyusun rencana kerja di tahun 2021 mendatang diantaranya, memperhatikan capaian kinerja ditahun sebelumnya, sektor yang dijadikan prioritas utama.
“Seperti Mall terpadu, Jalan Tembus di Kepanjen atau alun-alun Kepanjen mana yang harus diprioritaskan, yang disesuaikan dengan kondisi daerah, ataukah tetap menggarap kemiskinan, karena dampak Covid ini cukup berpengaruh terhadap perencanaan kedepan,”ulas Tomie Herawanto.
Tomie menargetkan verifikasi rencana kerja tahun 2021 tersebut, rampung di minggu ketiga bulan Juli 2020 mendatang. Meski kekuatan anggaran tidak akan sama seperti tahun sebelumnya.
