DaerahHeadlineJawa Tengah

Pemkot Tegal Bersama Bank Indonesia Jalin Kerjasama Peningkatan Literasi Rupiah dan Sistem Pembayaran

Magelang,mitratoday.com – Pemerintah Kota Tegal secara resmi menandatangani Nota Kesepakatan (NK) dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam rangkaian kegiatan Rupiah Borobudur Playon (RBP) 2025: Lari untuk Berbagi, yang berlangsung di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (27/7/2025) pagi.

Penandatanganan Nota Kesepakatan dilakukan sehari sebelumnya, Sabtu (26/7/2025), oleh Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, di Hotel Plataran Borobudur. Penandatanganan tersebut berlangsung dalam acara makan malam bersama antara para kepala daerah dengan pimpinan Bank Indonesia.

Nota Kesepakatan ini menjadi langkah konkret dalam mengintegrasikan edukasi tentang mata uang Rupiah ke dalam kurikulum pembelajaran di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sejak usia dini mengenai fungsi, peran, serta keaslian Rupiah.

Peresmian kerja sama antara Pemerintah Kota Tegal dan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dilakukan pada acara utama “Rupiah Borobudur Playon 2025”, Minggu pagi, dan diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono. Selain Tegal, kerja sama serupa juga dijalin oleh Bank Indonesia dengan sejumlah pemerintah daerah lainnya di Jawa Tengah, seperti Pemkab Semarang, Magelang, Demak, Kudus, serta Pemkot Salatiga dan Solo.

“Kami mendukung penuh edukasi Rupiah sejak dini. Ini bukan sekadar kerja sama, tapi investasi literasi keuangan untuk generasi masa depan,” ungkap Agus Dwi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Rupiah Borobudur Playon menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

“Tahun 2023 diikuti 2.000 peserta, 2024 sebanyak 3.000 peserta, dan tahun ini meningkat menjadi 4.000 peserta dari berbagai daerah di dalam dan luar Pulau Jawa,” ungkapnya.

Tak hanya sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga membawa misi sosial. Seluruh biaya pendaftaran peserta, yang terkumpul sebesar Rp612.013.250, akan didonasikan untuk pembangunan sarana kesejahteraan masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Magelang.

Rahmat juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai Rupiah serta penguatan sistem pembayaran digital melalui QRIS.

“Rupiah Borobudur Playon membawa semangat cinta, bangga, dan paham Rupiah, sekaligus mendorong digitalisasi pembayaran serta perlindungan konsumen. Bahkan, kawasan Candi Borobudur kini telah mengadopsi QRIS Tap dan QRIS Border, yang memungkinkan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Thailand, dan Singapura untuk bertransaksi secara digital tanpa perlu menukar uang tunai,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmiko, menyambut baik kegiatan ini dan menilai kontribusinya sangat positif.

“Kita bangga menggunakan Rupiah sebagai simbol kebangsaan. Digitalisasi menjadi solusi transaksi yang aman, efisien, dan minim risiko, termasuk risiko pemalsuan dan potensi korupsi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem ekonomi daerah melalui pendekatan TTI: Tourism, Trade, and Investment.

“Ketika sektor pariwisata tumbuh, maka perdagangan juga akan meningkat, dan ini akan menarik minat investasi lebih besar ke daerah,” tambahnya.

(Hartadi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button