DaerahHeadlineSumatera Selatan

Penampungan Ayam Resakan Warga Lubuk Tanjung

LUBUKLINGGAU, Sumatera Selatan – Terkait usaha penampungan kandang ayam kingkong (ayam potong), ayam pramuka yang berdiri dilokasi pemukiman dan meresahkan warga di RT. 01, Kelurahan
Lubuk Tanjung, Kota Lubuklinggau, besok sekitar Pukul 14.00 WIB warga sekitarnya agar dipanggil guna membahas permasalahan dilingkungan tersebut. Demikian dikatakan
Lurah Lubuk Tanjung, Lis Kepada Media ini, Senin (16/04/2018).

Dikatakannya, pihaknya telah menerima surat pernyataan warga dan akan mendegarkan langsung yang menjadi keluhan, keinginan dan untuk sementara belum memanggil pihak
pengusaha kandang ayam.

Dijelaskan Lis, bahwa kandang ayam yang berdiri dekat Poskeslur di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan sudan mengantongi izin dari
Lingkungan Hidup, Dinas Perizinan, namun demikian tetap kita akan memamnggil dan mendengarkan keluhan warga setempat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“untuk awal baru kita undang warga dan pihak instansi terkait belum di undang semua termasuk pemilik usaha kandang ayam, kami khawatirnya dikaitkan ke politik,”ujar
Lis.

Diketahui, puluhan warga RT.01 menandatangani
surat pernyataan diatas materai enam ribu rupiah mendesak agar kandang ayam milik Eva dibongkar, dikarenakan sejak
berdirinya kandang ayam banyak berterbangan lalat dirumah warga.

Dalam surat pernyataan warga tersebut limbah kandang ayam mencemari lingkungan apalagi dikala musim hujan apalagi kandang ayam berdiri dekat Poskeslur yang menganggu
aktivitas.

Pihak warga mendesak Pemkot Lubuklinggau melalui Instansi terkait agar segera menindaklanjutinya untuk segera menutup usaha tersebut.

“Kandang ayam sudah berdiri selama tiga tahun, kami sudah tidak tahan lagi karena banyak lalat, pembuangan limbah tidak ada, kalau hujan limbahnya langsung mencemari
lingkungan dan sangat berbau menyengat ditambah pada tengah malam bisingnya suara ayam, lalu mesin hidup membuat tidak nyaman,”ungkap salah satu warga Herman Tose.

Harapan kami warga dipindahkan dan ditutup, bilamana tidak ditutup kemungkinan kami akan demo, karena sudah tidak tahan lagi dengan kondisi lingkungan yang tidak
nyaman, kami juga khawatir akan menimbulkan dampak penyakit,”tegasnya. (Anas)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button