Pencak Silat Militer : Warisan Leluhur yang Menempa Prajurit Tangguh

Malang,mitratoday.com – Tradisi luhur dan kekuatan militer berpadu dalam Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer (PSM) Divif 2 Kostrad 2025 yang resmi dibuka pada Senin (16/6/2025) di Madivif 2 Kostrad, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pembukaan ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad, Brigjen TNI Riyanto, S.I.P.
Latihan PSM bukan sekadar pelatihan fisik. Ini adalah upaya strategis untuk melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus memperkuat kesiapan tempur prajurit. Mengangkat pencak silat, seni bela diri asli Indonesia, sebagai inti latihan, PSM menjadi simbol sinergi antara tradisi, karakter, dan kekuatan militer.
“Kalian adalah prajurit pilihan yang akan menjadi pelopor dalam mengembangkan pencak silat militer di setiap satuan. Gunakan kesempatan ini untuk menempa diri, membentuk karakter, dan mencetak sejarah baru bagi TNI AD,” tegas Brigjen Riyanto di hadapan para peserta.
Program PSM dirancang selama 90 hari, memadukan berbagai aliran pencak silat dari seluruh Nusantara untuk melahirkan pelatih-pelatih handal yang mampu membina kemampuan fisik, mental, dan spiritual para prajurit. Gagasan besar ini berasal dari visi KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang berkomitmen menjadikan pencak silat sebagai bela diri wajib di lingkungan TNI AD, sekaligus mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional.
Lebih dari sekadar kemampuan bertarung, PSM mengajarkan nilai-nilai luhur: kedisiplinan, keberanian, dan cinta tanah air. Di tangan para prajurit TNI, pencak silat tak hanya hidup sebagai tradisi, tetapi bangkit sebagai kekuatan strategis pertahanan bangsa.
Bersama pencak silat, lahirlah prajurit-prajurit tangguh yang tak hanya menguasai medan perang, tapi juga menjunjung tinggi warisan budaya negeri.
Semangat berlatih, para ksatria bangsa, karena dari gelanggang silat, lahir keberanian sejati.
(Tri W)