Pengolahan Sampah TPST Di Adopsi 91 Kota/Kabupaten Di Indonesia
Malang, mitratoday.com – Pengelolaan sampah di Kabupaten Malang terbukti membuahkan pengakuan dari berbagai daerah kota/kabupaten di Indonesia. Terbukti 91 kota/kabupaten di Indonesia berbondong-bondong mengunjungi Kabupaten terbesar kedua di Jawa Timur ini untuk belajar cara pengelolaan sampah menjadi berang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat.Bahkan tidak sedikit yang mengadopsi teknik pengelolaan sampah tersebut untuk di terapkan di daerah masing-masing.
Hal ini di katakan bupati Malang Rendra Kresna saat menyampaikan paparannya pada acara gala Dinner Jambore Nasional Indonesia Bersih dan bebas sampah 2018 di Pendopo Agung Kabupaten Malang jalan H. Agus Salim Kota Malang, Kamis malam (13/9).
Penguatan pengelolaan lingkungan hidup di kabupaten Malang, kata Rendra, menjadi salah satu point penting diantara 3 point sasaran pembangunan di Kabupaten Malang.
“Dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang salah satunya berisi Penguatan pengelolaan Lingkungan Hidup dan ini terus kami kuatkan melalui berbagai terobosan dan inovasi, salah satunya di bidang pengelolaan sampah,” terang Rendra.
Inovasi tersebut, imbuh Pak Rendra sapaan akrab pria asal madura ini, diantaranya TPA Edukasi Talangagung di Kota Kepanjen, Desa TPST 3R (Reduce Reuse Recycle ) yakni salah satunya yang sudah maju ada di Desa Mulyoagung. Keseluruhan keberhasilan tak bisa di lepaskan dari peran serta masyarakat yang bergerak pada pengelolaan dan peduli sampah. Tentunya bekerja sama termasuk asistensi dari Pemerintah kabupaten Malang.
Tak hanya itu, Kabupaten Malang juga menerapkan Integrated Resource Recovery Centre (IRRC) di Pasar Mantung, Kecamatan Pujon yang tercatat dari sampah pasar bisa menghasilkan tenaga listrik untuk keperluan pasar setempat. Selain itu di wilayah Desa Mulyoagung Kecamatan Dau, juga terdapat Museum Sampah yang baru pertama di Indonesia dan dunia, “Dari sebuah limbah sampah bisa diciptakan sebuah karya seni yang tinggi harganya,” ujar ketua DPW Nasdem Jawa Timur ini.
Rendra menerangkan IRRC ini diterapkan dengan memanfaatkan sampah organik pasar yang ada di Pasar Mantung untuk dijadikan bahan yang mampu melahirkan tenaga listrik dengan menggunakan teknologi sederhana. Kemudian bisa mencukupi kebutuhan listrik di pasar tersebut, mulai dari PJU dan sebagainya.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup akan melaunching aplikasi E-Sempurna untuk mempermudah Pemerintah kabupaten Malang mengontrol dan menindak lanjuti program pembangunan terkait lingkungan hidup di Kabupaten Malang, “Nantinya bisa diketahui tentang indeks kualitas lingkungan hidup baik dari indikator air atau udara,” jelas Bupati Rendra.
Dalam sesi dialog secara lugas, Bupati dua periode ini menjawab berbagai hal yang di tanyakan peserta jambore terkait berbagai kiat dan keberhasilan pemerintah Kabupaten Malang terkait pengelolaan lingkungan hidup hingga melahirkan prestasi membanggakan bagi kabupaten Malang, di antaranya seperti yang di lakukan oleh Sulaiman seorang guru SMK asal Kota Malang yang bertanya seputar tips atau kiat Bupati sehingga Kabupaten Malang diketahui meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional. Sementara Kabupaten Malang memiliki wilayah luas dengan 33 kecamatan.
Dikatakan Bupati, untuk dapat meraihnya diperlukan organisasi yang kuat sehingga bisa melayani total 3 juta penduduk, ”Seorang diri saya tidak mampu meraihnya. Pemerintah kabupaten Malang punya Dinas, Bagian, Badan memiliki tugas masing-masing. Secara sektoral OPD tidak akan mampu menangani, sehingga memerlukan organisasi di tingkat Kecamatan, Kelurahan/Desa dan itu masih dibantu juga oleh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan. Keberhasilan itu buah kerja, kebersamaan dan kekompakkan sehingga menjadi kata kunci.
“Hilangkan masing-masing ego. Sesuai Nawacita Presiden Indonesia, Joko Widodo, kita semua disarankan harus mengedepankan kinerja dalam bekerja. Kabupaten Malang juga memiliki program pembangunan yang selaras dengan program nasional dan program provinsi,” tandas Bung Rendra. (GT)
