AdvertorialBENGKULU

Penguatan Sinergi Ekonomi Daerah, Bank Bengkulu Siap Dorong Pembiayaan Inklusif

Bengkulu,mitratoday.com – Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, Bank Indonesia menggelar Sarasehan Perekonomian Daerah yang menjadi ajang diskusi strategis lintas sektor. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pembahasan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Edisi Mei serta Kajian Fiskal Regional (KFR) untuk Triwulan I Tahun 2025.

Acara yang berlangsung di Bengkulu pada Rabu (18/6/2025) tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting di bidang ekonomi, termasuk pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bank Bengkulu, Iswahyudi. Dalam forum ini, para perwakilan dari instansi pemerintah, Bank Indonesia, sektor perbankan, akademisi, hingga pelaku usaha duduk bersama untuk menyusun langkah konkret menghadapi dinamika ekonomi nasional dan global.

Iswahyudi, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara sektor fiskal dan moneter sebagai kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Ia menekankan bahwa pembiayaan yang inklusif dan produktif harus diarahkan kepada sektor-sektor yang menjadi penggerak utama ekonomi lokal, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pertanian, perikanan, serta infrastruktur dasar.

“Bank Bengkulu sangat mendukung harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter yang berorientasi pada pembangunan ekonomi daerah. Kami terus berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan yang tepat sasaran, khususnya di sektor-sektor unggulan yang berpotensi besar dalam menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Iswahyudi di hadapan peserta sarasehan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bank Bengkulu siap memainkan peran strategis dalam membangun ekosistem ekonomi yang sehat, tidak hanya melalui penyaluran kredit yang selektif dan produktif, tetapi juga dengan mendorong digitalisasi layanan perbankan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan ekonomi sangat ditentukan oleh inklusivitas. Oleh karena itu, kami mengembangkan program-program pembiayaan yang tidak hanya pro-rakyat, tetapi juga mampu menghubungkan pelaku usaha kecil dengan ekosistem keuangan digital secara menyeluruh,” tambahnya.

Forum sarasehan ini juga menjadi wadah pemaparan hasil kajian terbaru dari LPP dan KFR. Bank Indonesia memaparkan sejumlah indikator makroekonomi Provinsi Bengkulu, termasuk pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tingkat inflasi, perkembangan kredit dan pembiayaan, hingga tren fiskal daerah. Laporan tersebut menggarisbawahi bahwa meski ekonomi Bengkulu menunjukkan tren positif, terdapat sejumlah tantangan yang harus diantisipasi, seperti fluktuasi harga komoditas, ketimpangan antar wilayah, serta kebutuhan pembiayaan infrastruktur.

Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, sinergi antarsektor dianggap sebagai strategi utama untuk menciptakan kebijakan ekonomi yang adaptif dan solutif. Melalui diskusi yang berlangsung dalam sarasehan ini, diharapkan tercipta rumusan kebijakan yang responsif terhadap tantangan dan peluang, sekaligus memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam membangun fondasi ekonomi Bengkulu yang inklusif, stabil, dan berkeadilan.

Sebagai penutup, Iswahyudi kembali menegaskan bahwa Bank Bengkulu tidak hanya hadir sebagai lembaga keuangan, tetapi sebagai mitra pembangunan daerah. Dengan semangat kolaboratif dan visi jangka panjang, Bank Bengkulu terus berinovasi dalam menciptakan layanan dan solusi keuangan yang mendukung kemajuan ekonomi masyarakat Bengkulu.(Adv).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button