AcehAceh TamiangDaerah

Peringati Hari Anak, Pertamina EP Rantau Ajak Siswa Difabel Cinta Bumi

Aceh Tamiang,mitratoday.com – Memperingati Hari Anak Nasional 2025 yang mengusung tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, PT Pertamina EP (PEP) Rantau menghadirkan inisiatif kepedulian terhadap anak-anak difabel di Kabupaten Aceh Tamiang melalui program Kelas Berdaya Lingkungan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina. Dirayakan dengan seremoni edukatif, para pelajar SLB dikenalkan  cara kerja aquaponik dan praktik pemeliharaan tanaman serta ikan pada Rabu, 23 Juli 2025 yang lalu.

Hal ini disampaikan langsung Renita Yulia Kuswindriati Officer Media Relation PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Sumatra Zona 1 kepada mitratoday.com pada Rabu (30/07/2025) sore.

“Kami percaya bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, adalah penjaga masa depan bangsa, termasuk lingkungannya. Program dan kesempatan yang diberikan Pertamina ibarat kunci untuk mereka bisa membuka potensinya,” kata Cut Muliyani, guru SLBN Pembina.

Aquaponik merupakan sistem pertanian terpadu yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dengan sistem sirkulasi air berkelanjutan. PEP Rantau melakukan implementasi program ini dengan pembuatan Taman Ajaib Aquaponik, sebuah ruang pembelajaran berbasis lingkungan hidup yang dibuat sejak Oktober 2024 lalu. Di taman ini, siswa-siswi SLB dengan keterbatasan seperti tuna rungu-wicara, tuna netra, tuna daksa, dan tuna grahita dilibatkan langsung untuk merawat, memelihara, dan belajar dari alam.

Tidak hanya sebagai media belajar, Taman Ajaib ini juga memberikan efek terapi, terutama bagi siswa tuna netra yang dapat menikmati gemercik air sebagai stimulasi sensorik yang menenangkan.

Sebagai rangkaian kegiatan, pada 24 Juli 2025, PEP Rantau juga mengajak siswa dan guru SLB melakukan kunjungan ke Desa Pusung Kapal, Kecamatan Seruway untuk memperingati Hari Bakau Internasional dan Nasional. Di sana, anak-anak difabel secara simbolis menanam 500 bibit mangrove di kawasan pesisir serta mengikuti kegiatan kreatif seperti membuat gantungan kunci dari limbah akar mangrove.

Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar peserta, yang selama ini jarang berpergian jauh dari rumah. Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi para siswa.

“Melalui program ini, kami ingin memberikan ruang dan pengalaman setara bagi anak-anak difabel untuk mengenal serta mencintai lingkungan. Mereka berhak mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan memberi manfaat,” ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement & Development (CID) Pertamina Hulu Rokan Regional 1.

PEP Rantau berharap program ini dapat mendorong lebih banyak pihak untuk bersama-sama menciptakan ruang tumbuh yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh anak Indonesia—karena anak hebat akan membentuk Indonesia yang kuat.

(Siti Hawa)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button