
CIPUTAT TIMUR – Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kampung Peladen, Ciputat Timur kota Tangerang Selatan, kembali memakan korban jiwa pada pagi dini hari, Sabtu 13 Januari 2018 pukul 04:00 WIB.
Mobil Daihatsu Terios dengan Nopol B 1389 WKC yang ditumpangi enam orang ditabrak kereta api batu bara, K 2646, dari arah Jakarta menuju Merak.
Menurut keterangan Dani, orang yang pertama kali mengetahui terjadinya kecelakaan, sebelumnya, dia mendengar ada orang yang meminta tolong, ketika disamperin, Dani terkejut melihat ada mobil warna hitam yang kondisinya sangat rusak parah diantara pohon pisang di samping rel kereta api.
Setelah dilihatnya ternyata di dalam mobil ada enam orang yang merintih menahan sakit. Kemudian Dani meminta bantuan pada Nasman kole dan warga sekitar yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian kecelakaan untuk mengevakuasi para korban.
Dalam kejadiannya tersebut tiga orang korban meninggal dunia, salah satunya murid SMA PGRI ciputat, kelas 12, atas nama Naswar (17), Andrian (21) dan Yulianti (29). Korban meninggal dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang menggunakan ambulan Karisma Husada. Sedangkan, korban luka berat atas nama Nurlaela Fernita (17), Jeniar Mulya (20) dan Antoni Ibrahim (22) dibawa ke RS Sari Asi ciputat, Tangerang Selatan.
Saat mitratoday.com mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sungguh mengherankan ternyata perlintasan kereta api tersebut tanpa palang pintu dan jalannya sangat sempit cuma dapat dilalui satu mobil. perlintasan rel, jalannya agak rusak dan sedikit menanjak.
Selain itu, di kanan kiri jalan sebelum melintas rel ditumbuhi pohon pisang dan pohon pohon lain membuat penglihatan terbatas. Kalau malam nyaris tidak ada penerangan.
Menurut salah satu warga Peladen, “jalan ini memang bukan jalan protokol tapi kendaraan siang malam banyak yang lewat, kalau siang mendingan ada yang jaga anak anak. Muda, pada nyari duit buat beli rokok tapi sopir ngerasa kebantu nah emang kalo malam mah kaga ada yang jaga soalnya gelap,” kata warga tersebut. (bang)