DaerahNTT

PERMAVA Ambon, Angkat Suara Minta Pemda Tual Perhatikan Mahasiswa Dirantau

Maluku,Mitratoday.com-Pandemic Coronavirus disease (Covid-19) yang saat ini menguncang dunia secara keras dan massif. Mengakibatkan seluruh aktivitas ekonomi mulai dari level nasional, regional sampai lebih kecil dalam hal ini ekonomi keluarga mengalami stagnasi.

Oleh sebab itu terjadi perubahan secara drastis dalam kondisi sosial masyarakat yang kian memburuk, Baik relasi sosial, kesehatan maupun kebutuhan sehari-hari. Disampaikan pada awak media lewat Via WhatApps, Minggu (10/05/20).

Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Evav (PERMAVA-Ambon), Wilson Rahayaan SE menyampaikan,” Pemerintah Kota Tual dan kabupaten Maluku Tenggara sekiranya dapat memperhatikan masyarakatnya dalam hal ini Mahasiswa Evav (Kei) yang sampai saat ini masih berdiam diri di kota Ambon. “Ujarnya.

Lanjutnya, “Mengingat dikeluarkannya kebijakan pemerintah terkait penutupan akses perhubungan yang mengakibatkan banyak Mahasiswa yang berasal dari kota Tual dan Maluku tengara(kepulauan kei), tidak berkesempatan pulang ke kampung halamannya. Untuk itu kami PERMAVA-Ambon sangat membutuhkan uluran tangan Pemerintah Kota Tual dan Maluku Tenggara untuk segera memperhatikan kondisi Mahasiswa yang masih ada di daerah-daerah perantauan. ” Bebernya.

Rahayaan pun menambahkan bahwa,”Sampai saat ini kami sama sekali belum merasakan sentuhan kasih lewat bapak ibu selaku pemerintah yang ada di daerah kami sendiri. Kami tidak bermaksud untuk menyentil pemerintah secara tegas, tapi sejatinya ini bagian dari akumulasi keluhan kami Mahasiswa kei yang ada di kota Ambon.
Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan sentuhan kasih berupa subsidi dari tangan bapak ibu selaku pemerintah kami yang ada di Kota Tual dan Maluku Tengara, agar dapat menunjang kebutuhan dasar hidup di tengah panasnya pandemic corona.”Tutup Rahayaan.(ET).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button