DaerahHeadlineMalang

Pilkada 2024, KPU Butuh Dana Rp 150 Miliar

Malang,mitratoday.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang membutuhkan dana besar untuk menghelat Pilkada 2024.

Ketua KPU Anis Suhartini menyebutkan, pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk Pilkada 2024 mendatang. Anggaran sebesar itu kata Anis meningkat dari angggaran yang digunakan saat Pilkada yang lalu sebesar Rp 85 miliar.

“Kita sudah hitung, anggaran yang kita butuhkan mencapai sekitar Rp 150 miliar untuk Pilkada 2024 mendatang,” ujar Anis Suhartini, Rabu (3/8/2022).

Ia menambahkan kebutuhan anggaran tersebut, saat ini tengah dibahas bersama antara Pemkab Malang dan DPRD Kabupaten Malang. Harapannya anggaran sebesar Rp 150 miliar tersebut bisa dianggarkan secara bertahap mulai tahun 2022 ini.

Meski demikian angka Rp 150 miliar tersebut lanjut Anis Suhartini masih bisa berubah menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Ia menilai pencairan tersebut dapat dilakukan secara bertahap, lantaran sangat riskan jika dikucurkan secara langsung.

Minimal katakanlah seperti menabung secara multiyears sehingga bebannya gak berat,” imbuh Anis Suhartini.

Karena itu, dalam rancangan APBD 2023 yang sedang dibahas juga mencantumkan anggaran untuk KPU setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

Ia menandaskan jika anggaran tersebut hanya untuk membiayai ajang Pilkada 2024 saja. Sementara, anggaran Pilpres, Pileg dan Pilgub, sepenuhnya berasal dari KPU RI. Ia mencontohkan, anggaran pengadaan surat suara sekitar Rp 1 miliar untuk Pilgub. KPU Kabupaten Malang, tidak bisa otak-atik anggaran tersebut.

“Kita sifatnya menjalankan anggaran saja. Kita menerima alokasi khusus, kita tinggal melaksanakan juknis, Misalnya anggaran Rp 1 miliar, peruntukan apa saja, sudah diatur. KPUD hanya pelaksana, sesuai yang diterima dari pusat,” pungkas Anis Suhartini.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button