DaerahPekan Baruriau

Polemik Seleksi POPNAS, Sasmarianto; Berdarah-Darah Kita Pertahankan Pendapat Kita

Pekanbaru,mitratoday.com- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Riau, Bidang Peningkatan Prestasi (Binpres), Sasmarianto melontarkan kalimat emosional yang tidak pantas diucapkan dalam rapat penyelesaian Polemik Penetapan Hasil Seleksi POPNAS di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, pada Senin (25/08/2025).

Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Bidang (Kabid) pembinaan atlet, Amir Azan, SKM, M.Si dan turut menghadiri Panglima Barisan Muda (BM) Laskar Melayu Bersatu Nusantara (LMB Nusantara), Indra Gunawan SE, beberapa orang mahasiswa yang tergabung dalam LMB Nusantara, serta peserta rapat lainnya.

“Kalau mau protes, diawal. Bukan di shooting line, setelah bertanding.  Berdarah-darah lah kita pertahankan pendapat kita itu, sebelum kita berjuang ,” tegas Sasmarianto sewaktu rapat.

Lanjut, “Kelahi-kelahi lah kita dilapangan itu. Kurang ajar-kurang ajar gitu. Gitu kalau kita jiwa olahraga, sportifitas gitu,” terang Sasmarianto pula.

Sementara itu menurut salah seorang yang tidak ingin namanya disebutkan, kepada wartawan Mitratoday.com mengatakan, apa yang diucapkan oknum dosen itu tidak mencerminkan sebagai pengajar yang baik.

“Kenapa beliau (Sasmarianto-red) melakukan hal demikian?. Sangat memalukan. Apa motif beliau kok sampai begitu? Kalau demikian, ada dugaan dia sedang berusaha menutupi sebuah kebohongan besar dengan cara berbohong lagi,” ucap seseorang yang tidak dapat disebutkan namanya kepada Mitratoday.com, Pekanbaru, Selasa (26/08/2025).

Kembali ke masa rapat Dispora kemarin, dikatakan Sasmarianto, Technical Handbook (THB) telah disepakati oleh seluruh Pemkot dan Pemkab seluruh Provinsi Riau. Selanjutnya barulah diterbitkan dan kemudian Seleksi Provinsi (Selekprov) diadakan oleh Pengprov Perpani Riau.

“Kesepakatan (Rapat-red). Saya tidak masuk dalam dunia politik. Kalau dalam dunia politik, mungkin ada amplop yang main dibawah. Tolong pak anak saya pak,” pungkas Sasmarianto menjelaskan.

Sasmarianto juga menyampaikan, kalau Pemkot tidak ada yang protes. Bahkan Pengkot mengaku bersalah tidak membaca THB dari awal.

“Pak Yudha, bapak kan rajin membaca. Biasanya bapak sering memprotes, sering komplain. Saya bilang begitu (Kepada pak Yudha-red), kenapa kali ini bapak tidak komplain?. Berarti bapak setuju. Itulah pak Sas, saya (Pak Yudha-red) nggak kebaca,” kupas Sasmarianto saat pembicaraan nya sama Ketua Pemkot Perpani Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, “Termasuk bang Hendra sekretaris (Perpani Kota Pekanbaru-red) itu juga ngerti,” ucap Sasmarianto menyatakan bahwa Sekretaris Pengkot Perpani Kota Pekanbaru menyetujui Penetapan Hasil Seleksi POPNAS tersebut.

Sebagai informasi, yang dimaksud Sasmarianto tentang THB nomor 05 sebagai berikut;

Atlet yang berhak lolos / mewakili Provinsi Riau yaitu atlet PERINGKAT 1-3 PUTRA dan peringkat 1 putri (total 4 orang), dengan sistem 1 (satu) paket, 4 orang Compound atau 4 orang Recurve. Dilihat dari hasil seleksinya dengan limit skor sebagai berikut :

a. Compound Putra : 674

b. Compound Putri : 660

c. Compound Beregu putra : 1.950

d. Compound Mixteam : 1.334

e. Recurve Putra : 610

f. Recurve Putri : 570

g.Recurve Beregu Putra:1.723

h. Recurve Mixteam : 1.137

Diduga, Sasmarianto mencoba merubah sendiri peraturan yang ada di THB, PERINGKAT 1-3 PUTRA dikuncinya seolah-olah itu adalah pernyataan beregu dan kemudian itu menjadi dasar atlit yang lolos seleksi adalah Divisi Compound. Tanpa terlebih dahulu memperhitungkan limit skor Individu dan Mixedteam.

Hingga berita ini dimuat, Sekretaris Pemkot Perpani Kota Pekanbaru, Hendra belum dapat dihubungi wartawan Mitratoday.com buat dimintai Klarifikasi nya.

(Iswadi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button