BudayaDaerahHeadlineMalang

Prihatin Perceraian, Kades Mojosari Ajak Yayasan Raket Prasjo Gelar Seminar Budaya Jawa

Malang,mitratoday.com – Tingginya angka perceraian di Kabupaten Malang membuat beberapa lembaga maupun pelaku seni budaya merasa prihatin. Bahkan tidak sedikit diantaranya yang membuat berbagai terobosan maupun seminar untuk mencegah terjadinya perceraian.

Salah satunya seperti yang di lakukan Kepala Desa Mojosari Kepanjen, Abdul Ghoffur dengan menyelenggarakan Seminar Tuah Pengantin di Balai Desa Mojosari, Sabtu pagi (25/6/2022).

Kepada Mitratoday.com Ghoffur mengaku seminar tersebut di selenggarakan untuk meminimalisir angka perceraian di Kabupaten Malang. Ia menyebut jika angka perceraian di Kabupaten Malang menduduki rangking dua nasional dibawah Indramayu.

Ini nasional ya, kalau di Provinsi Jawa Timur kita justru tertinggi. Bukannya bangga, tapi kami sebagai warga Kabupaten Malang justru sangat prihatin dengan kondisi seperti ini, Kabupaten Malang yang sangat kami cintai justru angka perceraiannya tinggi sekali,” kata Ghoffur.

Alasan itulah, laniut Abdul Ghofur yang membuat dirinya harus memberikan sumbangsih pemikiran untuk ikut bersama memecahkan problema yang ada. “Caranya dengan seminar tuah pengantin bekerjasama dengan Yayasan Raket Prasojo Malang.” Tandasnya.

Menurutnya dengan menggandeng Yayasan Raket Prasojo, masyarakat diajak untuk memecahkan masalah perceraian tersebut dengan memanfaatkan folosofi budaya terutama budaya jawa.

“Karena bagi kami filosofi budaya jawa ini kan sangat luas yang menyangkut semua aspek kehidupan terutama hubungan sebuah keluarga agar langgeng dan harmonis dengan berbagai resep solusi nya,” beber Abdul Ghoffur.

Rata – rata penyebab perceraian tersebut imbuh Ghofur , dikarenakan faktor ekonomi terutama banyaknya warga Kabupaten Malang yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) alias TKI.

Hal ini karena tuntutan ekonomi yang semakin tinggi, seiring dengan perkembangan zaman sehingga semakin lama kebutuhan hidup semakin meningkat.

“Makanya kami berharap lewat seminar seperti ini carut marut penyebab terjadinya perceraian ini dapat diminamilisir. Sehingga stigma Perceraian di Kabupaten Malang yang tertinggi ini bisa di hapus,” pungkas Abdul Ghofur.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button