DaerahSumatera Selatan

Proyek DD Desa Tapus Muara Enim Ambruk Diterjang Angin

MUARA ENIM, mitratoday.com – Bangunan los kalangan yang berada di desa Tapus Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim, Selasa (4/9) ambruk rata dengan tanah.

Ambruknya bangunan yang dibangun awal April 2017 ini diduga disebabkan karena hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

Bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp. 108 juta dengan luas bangunan 9,5 M X 16 M mengalami kerusakan yang cukup serius, hingga tak dapat lagi difungsikan.

Kepala Desa Tapus, Sapri, yang dijumpai mitratoday.com di kediamannya cukup terkejut dengan kejadian tersebut.

Sapri mengungkapkan, ambruknya bangunan los kalangan terjadi senin malam.

“Pada saat itu terjadi hujan deras dan angin cukup kencang, ambruknya bangunan los kalangan sama sekali tidak mengejutkan warga sekitar, karena kejadiannya secara perlahan dan akhirnya ambruk rata dengan tanah,” ujar Sapri.

Menyikapi permasalahan tersebut, dimana ditemukan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan proyek pembangunan los kalangan, Sapri mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan los kalangan tersebut dan sepenuhnya menyerahkan pembangunan tersebut kepada pihak peborong.

Indikasi cuci tangan yang disampaikan Kepala Desa Tapus menyikapi ambruknya bangunan yang menggunakan anggaran dana desa tersebut, memaksa aktifis zona 3 Kabupaten Muara Enim, Junaidi WR angkat bicara.

“Kita cukup prihatin dengan kejadian tersebut, untung tidak memakan korban jiwa ungkapnya kepada mitratoday.com. Pada bangunan kita menemukan adanya kejanggalan pada kontruksi tiang cor, yang mana yang ada kita lihat semua behel hanya tersambung pada cor slop, tidak dicor secara langsung sebagaimana mestinya menggunakan cakar ayam. Pada tiang cor kita juga menduga adanya indikasi pengurangan volume semen dan batu splite sehingga patut diduga kurangnya kualitas tiang yang kokoh,” ungkapnya.

Ambruknya bangunan bukan hanya memperlambat proses peningkatan pembangunan didesa tersebut, namun hal ini bisa jadi salah satu faktor penyebab ruginya sejumlah para pedagang yang menempati 12 los kalangan yang ambruk.

Pemantauan dan pengawasan diharapkan sesegera mungkin dilakukan pihak terkait, sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan kekuasaan dalam penggunaan anggaran.(ZULKARNAIN)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button