BlitarDaerahHeadline

Proyek Seilai Rp 2,378 M Di Duga Banyak Pelanggaran, Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Sidak

Blitar,mitratoday.com – Terendus dugaan pekerjaan pembangunan Rehabilitasi Jalan Gununggede – Sidorejo Kecamatan Wonotirto dengan anggaran Rp 2, 378 miliar, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) pada Senin 03 Oktober 2022.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar, Andika mengatakan dalam Sidak kali ini ada beberapa item yang di cermati dan di pantau.

“Pertama soal adanya beton kurus, kalau kita lihat di lokasi itu tidak sesuai, tetapi nanti kita lihat di hasil LAB nya.” Kata Andika.

Kedua, ia katakan bahwa pihaknya mencermati beton struktural yang ketebalannya 20 cm.

“Disini kita lihat dari bakesting atau cetaknya di duga tidak sesuai dengan standar. Seharusnya setelah beton kurus, ada plastik lapis biar Air tidak menguap atau mengalir. Tetapi peletakkan plastiknya tidak baik, dan bahkan di bagian samping tidak di beri plastik,” ujar Andika.

Andika sampaikan, nanti semua kualitas betonnya di lihat berdasarkan hasil tes lab, namun menurutnya kalau di lihat dari awalnya jauh dari harapan.

“Kalau kita lihat permukaan ya tidak begitu bagus, kasar semua batunya. Kemudian semua bagian atas, ke depannya cenderung riskan bredding (brodol). Karena kalau ada muatan yang besar melewati jalan ini, otomatis bannya bisa selip,” jelas Andika.

Intinya nya, kata Andika hasil dari Sidak pihsk Komisi III pekerjaan tersebut tidak bagus dan kurang memuaskan.

“Namun kita tetap akan melihat hasil Lab, bahkan saat kita ingin melihat foto tidak di sajikan. Padahal jika ingin mengecor harus ada tes nya beberapa senti, baru kalau sudah memenuhi syarat nanti bisa di tuang.” Paparnya.

Kemudian soal hasil pengecoran kualitas beton, Andika sampaikan jika pihaknya belum bisa melihat. Karena usia beton itu 28 hari, jadi pihaknya harus harus menunggu untuk melihat kualitasnya.

“Ini telat semua, tidak sesuai jadwal. Kalau mau mencapai hasil maksimal ya pengecoran nya harus setiap hari dan perawatannya juga habis pengecoran harus ada plastiknya, ini kita temukan tidak ada perawatan, habis pengecoran di duga di biarkan saja.” Tandasnya.

Terkait apa ada rekomendasi dibongkar, Andika menjelaskan soal di bongkar itu harus di lihat mutu. Karena menurutnya secara kontruksi tidak ada kawat wermes dan itu apa memang sudah dari PUPR.

“Tapi nanti kita lihat hasil tes beton atau KOR betonnya, nanti di lab salah satu perguruan tinggi yang di tunjuk Hasil nya seperti apa. Kalau memang hasilnya nanti masuk di PC 35 jadi K 361,45 di bikin ulang.” Paparnya.

Pada saat yang sama, Konsultan dari Proyek tersebut yakni Farid menjelaskan bahwa proyek baru berjalan 39,75 persen. Seharusnya sudah 90 persen, dan menurut rekanan kendalanya armada dari moderna yang kurang, jadi defiasi nya minus 50 persen.

“Terkait pekerjaan kita tidak bisa visual secara langsung, tetapi harus di cor di lab baru bisa kita putuskan.” Pungkasnya.

Ketika di desak pekerjaan nya buruk, banyak yang retak retak, konsultan tersebut menjelaskan jika perawatannya yang kurang baik.

Selanjutnya, terkait pemakaian besi cor utama yang memiliki sambungan di ujung cor, ia katakan yang utama dowel nya untuk kunci beton. “Sedangkan dudukan dowel nya hanya untuk dudukan dan tidak ada masalah, sesuai spek,” tutur Farid.

Terakhir, Farid mengakui bahwa hal itu sudah ada Surat Peringatan kedua, dan mereka janji datangkan 50 kubik coran dan besok 50 kubik coran.

“Untuk sementara kita ikuti mereka yang akan berjanji datangkan 50 kubik perhari, kita tagih janjinya,” tutup Farid.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button