Daerahmaluku

Hampir Puluhan Tahun Akses Jalan Inamosol Tak Diperhatikan Pemda, Masyarakat Angkat Bicara

Ambon,Mitratoday.com-Mapina Hoi Hoi Apriliska Lattu Tittahena Dan Manawa Alifuru dari Gunung Alvin Vier Nahadi Angkat bicara soal penomena menarik atas akses jalan yang tidak di perhatikan oleh pemerintah daerah sudah sekian lama, Jum’at (23/08/2019).

Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu kecamatan yang jaraknya dengan Jalan lintas Seram cukuplah jauh, sehingga segala keperluan masyarakat dan Anak Sekolah harus layak di perhatikan, dalam hal ini ada inisiatif pemerintah daerah untuk secepatnya melihat dan membangun jalan menuju pegunungan agar mempermudah akses dan rutinitas masyarakat.

Titahena dalam ungkapannya kepada awak media mengatakan bahwa apa bila musim hujan tiba, warga yang kerap melakukan aktifitas kesehariannya sangatlah resah akibat kondisi jalan yang berlumpur.

“Sangat disayangkan apabila “Beta pung Ade ade yang Pi ka Skolah harus pono peci.” Kata Titahena dengan bahasa daerahnya.

Harapan kepada pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat lebih memperhatikan wilayah pegunungan tersebut juga diapresiasi oleh masyarakat pegunungan Kecamatan Inamosol.

Beberapa catatan dikemukakan Titahena seperti pentingnya memperhatikan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, fasilitas air bersih, dan sebagainya yang merupakan kebutuhan masyarakat setempat adalah bentuk kepedulian yang luar biasa.

“Sehingga lewat kepedulian tersebut selaku masyarakat pegunungan saya berharap setelah ini Pemerintah Seram Bagian Barat mengambil langkah lanjutan sebagai tindakan nyata yang diambil dalam melihat permasalahan di maksud. Apalagi sudah sangat cukup lama kami hanya hidup dalam bayang-bayang dan janji pembangunan.” Ujar Mapina Hoi Hoi Apriliska Titahena.

Sementara Menurut Manawa Alifuru Alvin Pier Nahady, yang merupakan anak kandung yang lahir dari rahim kabupaten Bertajuk Saka Mese Nusa dalam paparannya meminta dengan tegas agar akses jalan menuju kecamatan inamosol bagian pegunungan secepatnya di bagun.

Nahady kecam dan menganggap pemerintah daerah acuh tau atas gejolak yang terjadi di daerahnya, Nahady juga meminta pemerataan pembagunan, dalam hal ini akses jalan seperti kecamatan lainnya. Sampai kapan daerah kami di pegunungan harus berpacu dalam kesulitan, saat orang tua kami yang ingin turun ke bagian pesisir untuk membawa hasil kebun yang akan di jualkan harus bersusah payah berlapis lapis.

“Saya pandang situasi di daerah saya ibaratkan “Sempe Tanpa Gata-Gata” karena saya melihat betapa bayaknya hasil alam kami dan hasil perkebunan kami, namun jika tanpa ada akses jalan yang baik mana mungkin hasil alam kami bisa di pasarkan, sangatlah mubazir menurut saya.” Tutup Manawa Alifuru Alvin Vier Nahadi.

(E.red)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button