Bengkulu,mitratoday.com – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Bengkulu menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan yang mendalam atas tindakan represif oknum anggota Brimob dalam aksi demonstrasi di depan DPR RI, khususnya peristiwa tertindasnya slaah satu massa aksi.
“Sebagai organisasi pelajar yang berkomitmen pada nilai demokrasi, keadilan, dan hak asasi manusia, kami menilai tindakan tersebut bukan hanya bentuk pelanggaran etik, tetapi juga pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan.” Kata Ketua PW IPNU Bengkulu, Nurul Hidayah.
Nurul Hidayah, menegaskan bahwa tindakan oknum aparat tersebut tidak bisa ditolerir dan POLRI harus segera bertanggung jawab secara penuh, baik secara institusional maupun personal.
Untuk itu, kami menuntut:
1. Kapolri segera mengambil langkah tegas terhadap oknum Brimob yang melakukan tindakan represif hingga menyebabkan massa aksi tertindas mobil Brimob.
2.Dilakukannya investigasi independen terhadap kasus ini secara transparan dan terbuka kepada publik
3. IPNU mendesak Presiden Republik Indonesia untuk Mencopot Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
4.IPNU menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum kasus tersebut.
5.IPNU menegaskan komitmen pelajar NU untuk terus mengawal demokrasi, supremasi hukum, dan keadilan sosial.
6.Menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada korban dan masyarakat Indonesia atas insiden ini.
PW IPNU Bengkulu mengingatkan bahwa aparat keamanan seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan sebaliknya menjadi alat penindasan. Kekerasan terhadap rakyat hanya akan menumbuhkan luka kolektif dan mengikis kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Kami menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk terus bersuara dengan cara yang bermartabat, dan tidak gentar menghadapi setiap bentuk penindasan.” Tandasnya.(A01)
