AcehDaerahHeadlineNasional

Rakyat Aceh Suarakan Kemerdekaan Palestina Harga Mati

Banda Aceh, Mitratoday.com – “Jika ingin melihat teroris berbentuk negara lihat lah israel. Jika ingin melihat kemunafikan dan pelayan yahudi berbentuk negara lihatlah Amerika Serikat”.

Begitulah kutipan orator demonstran saat menggelar demo besar-besaran di Aceh, yang menuntut pembebasan Palestina dan mengecam tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan keduataan besarnya dari Tel Apip ke Yerusalem, Minggu(17/12/17).

Aksi bela palestina ini digagas oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Abulayatama Aceh dan gabungan organisasi mahasiswa yang tergabung HMI Komisariat se USM, BEM APIKES, BEM AKAFARMA, BEM YHB, BEM POLIVEN, BEM USM, BEM ATEM, BEM POLTEKES dan lembaga lainya.

“Pengakuan presiden amerika serikat terhadap yerussalem sebagai ibukota pendudukan Israel telah menunjukkan secara terang bahwa negara tersebut adalah pelayan Yahudi atas apa yang selama ini kita lihat secara sembunyi-bunyi. Pengakuan yang telah memantik kemarahan umat muslim di dunia tersebut merupakan sebuah produk nyata dari Amerika Serikat atas upaya mereka menjaga kepentingan Yahudi dan mendiskriminasi Negara Palestina,” ungkap Fera Hendra Isma koordinator lapangan.

Tidak hanya itu, Lanjut Fera, Amerika Serikat secara nyata menghalangi pengakuan kemerdekaan Negara Palestina di dalam forum-forum PBB yang akhirnya menyebabkan kemerdekaan negara Palestina selalu terhambat. Sementara disisi lain, Negara pendudukan Israel terus dibela, dibina dan didukung meskipun telah menyebabkan pertumpahan darah rakyat-rakyat palestina.

“Kita menyesali pertemuan OKI yang berlansung di Istanbul Turky beberapa waktu lalu gagal melahirkan sebuah rekomendasi yang nyata dan kongkrit terhadap upaya-upaya memerdekakan Negara Palestina. Tidak ada sanksi yang baik secara ekonomi maupun kebijakan lainnya yang kepada Amerika Serikat serta mengusir Duta Besar Amerika Serikat padahal jika Negara-Negara OKI mampu melahirkan sebuah sanksi nyata kepada Amerika Serikat dan penduduk Israel, maka akan menjadi peringatan yang sangat keras kepada mereka agar tidak menjadi penjajah di era modern ini”.

“Kita juga menyesalkan sehingga saat ini masih ada negara-negara Islam didunia yang mempunyai hubungan yang tepat untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Negara pendudukan Israel. Meskipun akan ada sedikit kekacauan di awal, tetap jika seluruh Negara Islam didunia bersatu menerapkan kebijakan tersebut, maka tidak akan menjadi halangan yang berarti dan menunjukkan bahwa negara-negara islam mampu bersatu melawan penjajahan yang terjadi di palestina,” papar Fera kepada mitratoday.com.

Dijelaskan Fera, Aksi bela Palestina ini menyatakan dan mendesak :

1. Mengecam Presiden Amerika Serikat serta mendesak untuk segera menarik kembali pengakuannya atas Yerussalem sebagai ibukota Negara pendudukan Israel karena telah melanggar resolusi dan hukum internasional.

2. Mendesak Negara-Negara OKI dan Negara-Negara didunia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan penduduk Israel, mengimplementasikan keputusan pertemuan OKI di Istanbul Turky secara nyata dan kongkrit serta memberikan sanksi keras kepada Amerika Serikat secara nyata baik ekonomi maupun kebijakan lainnya.

3. Mengecam negara-negara Islam didunia yang masih menjalin “hubungan mesra” dengan Israel.

4. Mendesak PBB untuk melihat setiap pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di Negara Palestina sebagai bentuk pemusnahan masal oleh Israel yang harus diseret kepengadilan Internasional.

5. Menghimbau kepada seluruh umat Islam di Aceh (Indonesia) dan dunia, untuk terus melakukan aksi demonstrasi setiap minggu hingga dicabutnya pengakuan Amerika Serikat atas Yerussalem Sebagai Ibu Kota Negara pendudukan Israel.

“Jika presidan Amerika Serikat tidak menarik keputusanya yang dibuat kami berjanji akan terus malakukan aksi dan membawa masa ribuan untuk menyuarakan aksi bela palestina,” ungkap Fera korlap Demonstrasi.

Selain itu, Aksi ini juga membawa patung Presiden Amerika Serikat Donal Trump dengan Tulisan DEAD (Mati).

Wartawan : Dayat

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button