DaerahHeadlinejawa Timur

Rawa Kelompok Sumber Pucung Di Revitalisasi DPUSDA

Malang, mitratoday.com – Usulan warga desa Senggreng kecamatan Sumberpucung terhadap kondisi rawa Klampok di jawab Dinas PU Sumber Daya Air (DPU SDA) Kabupaten Malang, minggu (01/07/18).

Kepala Dinas PU SDA Ir. Moch Anwar saat di hubungi mitratoday.com mengaku pihaknya sudah menerima laporan terkait usulan pembenahan rawa klampok Sumberpucung beberapa hari lalu.

“Betul mas, kami terima keluhan warga tentang kondisi rawa Klampok tersebut, dan kami langsung respon. Kami juga sudah survey ke lokasi,” ujar Moch Anwar.

Dari survey lokasi yang di lakukan tersebut, Anwar mengakui bahwa kondisi rawa klampok yang memiliki debit air yang melimpah tersebut kondisinya memprihatinkan.

“Rawa klampok tersebut mengalami sedimentasi tanah yang cukup banyak sehingga debit air yang seharusnya tertampung meniadi kurang maksimal,”terang mantan Kadis PU Binamarga ini.

Untuk mengatasi sedimentasi tanah tersebut, Anwar mengaku telah meminta Bidang Pemeliharaan dengan UPTD DPU SDA untuk melakukan pengerukan rawa klampok tersebut.

“Kami lakukan pengerukan untuk mengurangi sedimentasi tanah tersebut,” tukas Moch Anwar.

Hal ini di benarkan Kabid Pemeliharaan DPU SDA Aris Supriyanto. ST. Ia mengatakan pihaknya tengah melakukan pengerukan tanah untuk mengurangi sedimentasi tanah di rawa klampok.

“Kami lakukan pengerukan untuk mengurangi sedimentasi tanah tersebut, dan saat ini proses pengerukan masih terus berlangsung,” terang Aris.

Mantan Kabid Pembangunan DPU SDA ini menilai, pihaknya perlu sesegera melakukan revitalisasi karena embung tersebut digunakan untuk pengairan saluran irigasi. Apalagi Desa Senggreng adalah salah satu daerah lumbung pangan diwilayah kbupaten Malang.

Selain itu keberadaan mata air yang ada, imbuh Aris sangat penting untuk menjaga debit air sehingga dapat menjaga kualitas irigasi sawah di wilayah tersebut.

Kondisi rawa klampok itu sendiri beberapa waktu lalu kondisinya cukup memprihatinkan. Pantauan mitratoday.com beberapa waktu lalu, kondisi rawa yang berada di desa Senggreng tersebut mengalami sedimentasi tanah yang cukup banyak sehingga berpengaruh terhadap turunnya debit air. Apalagi keberadaan rawa klampok ini terbukti dapat mengairi sekitar 52 hektar lahan sawah pertanian. (GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button