Rendra Tegaskan, Kejadian Memalukan di Dunia Pendidikan Jangan Terulang
Kabupaten Malang – Empat kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Malang mendapat perhatian serius bupati Malang Rendra Kresna. Empat kejadian tersebut di antaranya kasus pelecehan seksual oleh seorang guru , perselisihan antara komite sekolah dengan Kepala sekolah di SMP 4 Kepanjen , penahanan ijazah yang juga terjadi di SMP 4 Kepanjen hingga yang terbaru seorang guru yang mengajarkan ilmu ghaib.
Keempat kejadian beruntun yang terjadi dalam sebulan ini di akui bupati dua periode ini cukup mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Malang. Hal ini di utararakan bupati Malang DR.H Rendra Kresna saat memberikan pembinaan dan pembekalan bagi tenaga pengajar di aula gedung PTPN IX desa Bangelan Wonosari rabu sore (14/3).
Melihat kejadian itu, Rendra meminta kepada seluruh tenaga pengajar di Kabupaten Malang untuk memperkuat mental tenaga pengajar.
“Para guru , kepala sekolah harus memiliki mental yang baik, khususnya mental spiritual karena tugas sebagai seorang pengajar adalah melakukan transformasi ilmu kepada pelajar dan mampu mencetak generasi penerus bangsa dari keterbelakangan ilmu pendidikan menjadi lebih maju,” kata Rendra.
Meski di akui peran sentral seorang pengajar belum di imbangi dengan gaji yang memadai , namun menurut Rendra hal ini bukan menjadi alasan bagi pengajar untuk menularkan ilmu pendidikan kepada pelajar di sekolah.
Rendra menilai , keluh kesah yang sering di rasakan para pengajar merupakan suatu hal yang lumrah dan sering terjadi terhadap setiap tenaga pengajar di sekolah , namun Ia juga menegaskan keluhan tersebut harus di jadikan motivasi untuk meraih keberhasilan di dunia pendidikan.
“Peranan seorang guru sangatlah strategis , karena tugas utamanya adalah mencetak insan cendikia dengan segala keterbatasan yang didapatkan, hal ini harus di bentengi dengan mental yang baik. Inovasi dan kreatifitas sebesar apapun, jika tidak disertai dengan mental yang baik, maka semuanya akan hancur. Terlebih saat ini masyarakat menginginkan seorang guru harus sempurna dan menjadi teladan tanpa celah, ini suatu kepercayaan yang berat yang harus mampu di jawab dengan prestasi,” tandas Rendra.
Bupati yang juga ketua DPW Nasdem Jawa Timur ini tidak tutup mata terhadap prestasi yang di raih beberapa sekolah di Kabupaten Malang baik di tingkat regional maupun skala Nasional, seperti penghargaan sekolah Adiwiyata yang di raih beberapa sekolah di Kabupaten Malang.
“Seperti di wilayah Wonosari ini, mampu meraih peringkat lima besar se kabupaten Malang, meski masih hanya sebatas try out , ini menunjukan bahwa mutu pendidikan di wilayah pinggiran tidak bisa dianggap remeh,” tukas Rendra.
Hal ini, beber putra H Sjamsuni karena rasa kebersamaan visi dan misi seluruh pengajar untuk memajukan mutu pendidikan di wilayah masing-masing , apalagi saat ini banyak sarjana yang berasal dari desa. Hal ini menunjukan jika mutu pendidikan di desa tidak kalah dengan perkotaaan,” tambah Rendra.
Ia berharap dunia pendidikan Kabupaten Malang nantinya dapat menjadi wadah untuk mencetak pelajar berprestasi di semua bidang dan menjadi insan cendikia yang bermartabat serta bermanfaat bagi masyarakat.(GT)