DaerahHeadlineLampungLampung Tengah

Siapa Benar Siapa Salah, Gapoktan Buang Badan Mengaku Korban

Pewarta : Iswan

Lampung Tengah,mitratoday.com-Miris, Program bibit jagung hibrida bersubsidi dari pemerintah, Diduga jadi ajang meraup keuntungan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, yang semestinya gratis, diduga diperjualbelikan kepada petani di Kampung Srimulyo, kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung tengah.

Ironisnya, meskipun pada kemasan benih bersubsidi tersebut bertuliskan benih jagung bantuan pemerintah tidak untuk diperjual belikan, namun masih saja diperjualbelikan.

Bantuan yang seharusnya dapat meringankan beban, karena mahalnya harga benih jagung pada umumnya tersebut, harus ditebus oleh petani dari Ketua Gapoktan Kampung Srimulyo seharga Rp. 400. 000.

Dugaan jual beli benih jagung bantuan ini, menguak, setelah para petani dikampung setempat mengaku cemas karena bibit yang mereka tanam tumbuh tidak sempurna.

Selain itu, petani setempat merasa curiga benih jagung yang diterima oleh mereka sudah kadaluarsa. Ditambah lagi ditemukan stiker yang menempel menutupi cetakan aslinya.

Kemudian stiker yang menutupi cetakan asli pada kemasan produksi benih jagung cap kapal terbang ketik dilepas berubah di tulisan tahunnya.

Ketua Gapoktan Kampung Srimulyo Turmanto diduga terlibat pada penjualan bibit jagung tersebut. Ketika dikonfirmasi dikediamannya Minggu, (30/10/21) terkesan buang badan.

Dirinya tidak mau mengaku bahwa benih jagung bantuan pemerintah dan sudah kadaluarsa tersebut berasal darinya. Dengan menunjukkan lahan seluas setengah hektar miliknya, dirinya juga berdalih menjadi korban penipuan.

“Benih jagung ini berasal dari supplier asal Gadingrejo Pringsewu bernama Eko. Awalnya saya tidak tahu kalo bibit ini bantuan dari pemerintah dan sudah kadaluarsa. Saya berikut kelompok tani disini adalah korban. Untuk itu kami sedang berupaya negosiasi agar mas Eko mau untuk bertanggungjawab,”kilahnya.

Sementara itu, Cipto salah seorang mengaku korban menjelaskan bahwa bibit jagung jenis NK212 tersebut dibeli olehnya dari Turmanto seharga Rp.400rb,

“Bibit jagung jenis NK212 saya beli Rp 400 ribu satu sak dan saya beli dua sak,setelah ditanam tumbuhnya tidak sesuai atau tumbuh sebagian.”jelas Cipto saat dihubungi via watshap pribadinya, Senin (1/11/21).

Sementara korban bibit jagung selanjutnya M.Nasir namun saat di hubungi melalui watshap, sedang tidak aktif.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button