BlitarDaerahHeadline

Sri Rahayu : Jalan Di Blitar Selatan Perlu Dapat Perhatian Pusat

Blitar,mitratoday.com – Dalam rangka meninjau Infrastruktur dan Transportasi di wilayah Kabupaten Blitar, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan Kerja spesifik, Kamis ( 2/2/2023)di 3 lokasi proyek strategis.

Kunjungan pertama meninjau Jembatan Kali Legi, lalu ke Pasar Kesamben yang terbakar, selanjut nya ke jalan yang rusak di Rejoso sekitar pabrik gula RMI.

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI guna memberikan dukungan bantuan 3 proyek strategis, yaitu Jembatan dan Jalan Kali Legi, Pembagunan kembali Pasar Kesamben yang terbakar, dan Jalan Rusak di Rejoso, sekitar Pabrik gula RMI.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Sri Rahayu jelaskan bahwa pihaknya turun ke lapangan, pertama menindaklanjuti berbagai aspirasi masyarakat. Karena kata Sri pada kenyataannya, memang semuanya sama-sama dibutuhkan, misalkan Pasar, melihat kondisi langsung pasar terbakar dan tidak menyisakan apapun, baik itu aset para pedagang maupun tempat untuk berjualan.

“Memang ini kewajiban dari Pemerintah Daerah, tetapi apapun itu bisa di dianggarkan melalui APBN dalam rangka untuk membantu pemerintah daerah. Jika memang pemerintahan daerahnya tidak memungkinkan untuk menganggarkan itu, yang kita pikirkan adalah rakyat. Kalau rakyat tidak bisa segera berjualan nanti gimana,” ungkap Sri Rahayu.

Terkait kapan realisasi pembagunannya, Sri Rahayu mengatakan jika hal tersebut tergantung desain dan bagaimana komunikasi, perencanaannya, dan anggarannya seperti apa.

“Kalau menurut peta Blitar sendiri terbagi Selatan, Utara. Kemudian kalau Timur dan Barat tidak ada masalah, jalannya sudah bagus karena berdekatan dengan Kabupaten yang lain. Ketika saya turun ke lapangan memang jalan-jalan di Blitar Selatan perlu mendapat perhatian besar, agar warga masyarakat tidak di rugikan,” jelas Sri Rahayu.

Sebagai Anggota Komisi V DPR RI dapil Blitar, ia sangat mendukung persoalan pembangunan di daerah tersebut. “Siapapun nanti yang memberikan anggaran duluan, kita akan menyampaikan di Komisi V, dan saya sebagai Anggota DPR RI dari Blitar juga sangat berbahagia dan berbangga apabila bisa di realisasikan. Kemudian, khusus Jembatan dan jalan di Kali Legi itu sudah klik, tinggal tergantung bagaimana Pemda menyelesaikan pembebasan lahan dan desainnya. Kalau sudah clear semua, anggaranya sudah ada,” pungkas Sri Rahayu.

Disaat yang sama, Plh Bupati Blitar Rahmat Santoso menjelaskan bahwa Komisi V DPR RI respek sekali dengan adanya permasalahan yang ada di Kabupaten Blitar, termasuk infrastruktur Blitar Selatan.

“3 usulan proyek tadi itu semuanya skala prioritas, dan untuk pembangunan jembatan, pelurusan jalan di Kali Legi, itu anggaran sudah siap, tinggal bagaimana pembebasan lahannya saja. Anggaran untuk pembebasan lahannya pun sudah siap,” tutur Rahmat Santoso.

Plh Bupati Blitar tegaskan, Komisi V sudah menyetujui 3 usulan pembagunan infrastruktur. Bahkan kata Rahmat Santoso, pasar yang rencananya satu lantai di sarankan 2 atau 3 lantai pembagunannya.

“Tergantung kita, dan tinggal Pemkab Blitar nya. Kalau kita cepat bisa tahun ini di kerjakan, apa lagi sudah disampaikan tahun 2023 tinggal Pemkab nya siap atau tidak,” beber Rahmat Santoso.

“Pemerintah Pusat itu tidak mengerti apa kebutuhan Kabupaten, dan apa kebutuhan Kota. Kalau kita mengandalkan APBD itu tidak mampu dan tidak cukup. Infrastruktur yang segitu mahalnya, makanya saya mau minta bantuan dari pemerintah pusat, mau aktif ke Jakarta melalui jalur yang benar yaitu DPR RI Komisi V dan Kementrian PUPR.” Tambahnya.

Sedangkan untuk kebutuhan pembagunan 3 proyek tersebut, lanjutnya permintaan yang di sampaikan sebanyak-banyaknya. “Alhamdulilah di los semua oleh Komisi V, sesuai kebutuhan lah,” jelas Rahmat Santoso.

Rahmat Santoso katakan, DPR RI Komisi V dalam kunjungannya mengatakan bahwa di Kabupaten Blitar ini hampir 20 tahun tidak ada pembagunan, bahkan ini tempat nya makam Bung Karno, kenapa tidak diperhatikan.

“Nanti ada peningkatan kelas jalan, karena jalan di Kabupaten Blitar ini kan tidak semestinya dilalui truk-truk dengan tonase berat. Namun truk-truk inikan mengangkut tebu untuk kebutuhan pabrik gula, kalau saya melarang nanti juga masalah,” tutup Plh Bupati Blitar.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button