BlitarDaerahHeadline

Sudah Satu Setengah Bulan Warga Desa Bangle Blitar Protes Tanam Pisang Di Jalan Rusak, Belum Mendapat Perhatian

Blitar,mitratoday.com – Protes Warga masyarakat Dusun Semanding Desa Bangle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar dengan menanam pohon pisang di Tengah Jalan Rusak dan berlubang tampaknya masih berlangsung.

Pantauan media Mitratoday.com di lokasi Dusun Semanding pada Minggu (16/07/2023) Pohon Pisang masih di tanam di jalan yang rusak terletak di Dusun Semanding RT 02 Desa Bangle Kecamatan Kanigoro, bahkan warga yang mau melintas kesulitan untuk melalui jalan tersebut.

Hal ini tentu menganggu aktifitas warga masyarakat, dan terkesan di biarkan Pemkab Blitar tanpa ada solusi.

Ketua RT 02, Santoso pada Mitratoday.com mengatakan bahwa persoalan tersebut belum ada solusi dari Pemerintah Desa Bangle atau dari Pemkab Blitar.

“Untuk perbaikan jalan masih belum ada respon terkait realisasinya, dan Harapan warga ya harus di perbaiki. Masalah nya sudah tanggung jawab pemerintah berdasarkan pasal 24 dan 273 UU LLAJ bahwa kecelakaan Akibat Jalan Rusak, Pemerintah/Pemda bisa di kenakan sanksi Pidana penjara 6 Bulan – 5 Tahun, Denda 1,5 juta – 120 juta,” ucap Ketua RT 02 Dusun Semanding Desa Banggle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar ini.

Sedangkan salah satu warga yakni Muzaki Ahmad Setiawan ungkapkan bahwa pohon pisang itu tertanam di jalan yang rusak sudah hampir satu setengah bulan, tetapi belum ada perhatian dari pihak pihak terkait, dan sebelumnya ada salah satu pihak kemarin memberikan janji juga tidak jadi.

“Dari Pemerintah Kabupaten Blitar pun belum ada kunjungan sebagai bukti perhatian pada warga masyarakat yang protes,” ucap Muzaki.

Karena, kata Marzuki sampai hari ini belum ada solusi apa pun. Baik dari Desa maupun Pemerintah Kabupaten Blitar, dan ini pohon pohon pisang akan di tanam sampai ada solusi dari pemerintah Desa maupun Kabupaten Blitar.

Ketika Mitratoday menanyakan siapa yang berjanji Muzaki hanya menjawab, “Saat pertama warga melakukan protes penanaman pisang ada janji 2 Minggu mau di bangun minimal di tambal yang berlubang, namun tidak terealisasi,” pungkas Muzaki Ahmad Setiawan.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button