DaerahLampungLampung Tengah

Tata Niaga Tidak Beres, I Made Suarjaya, Pemerintah Tidak Boleh Tinggal Diam

Pewarta : Iswan

Lampung Tengah,Mitratoday.com-Tidak manusiawinya harga Singkong saat ini, Menjadi perhatian khusus Anggota DPRD Provisi Lampung Dapil VII, Made Suarjaya. SH. MH. Reses bersama masyarakat kampung SB 17, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Minggu 21 Februari 2021.

Dengan mengedepankan protokol kesehatan, ketua Fraksi Partai Gerindra Lampung Ini dihadapkan dengan berbagai keluhan masyarakat sekitar, seperti halnya jalan rusak, mahalnya harga pupuk, dan murahnya harga singkong.

Dalam kesempatan tersebut, Made menjelaskan, Aspirasi masyarakat ini tentunya akan masuk dalam laporan hasil reses untuk di perjuangkan di tahun anggaran mendatang.

“Ya kita masih konsentrasi tentang rendahnya harga singkong. karena di mana-mana kita turun yang dikeluhkan harga singkong, jadi hari ini kita bersama petani langsung menyaksikan dan dengarkan keluhan mereka. kemudian nanti akan kita teruskan, karena harga yang sangat anjlok tidak manusiawi tentu ini menjadi atensi untuk memperjuangkan,” kata Made.

Di DPR, lanjut Made, Dirinya sudah berkordinasi dengan beberapa kawan dan akan fokus membentuk Panitia khusus (Pansus) untuk memperjuangkan hasil panen singkong para petani tentunya dalam tataniaga seperti ini ada hal yang tidak beres.

“Ya jelas ada tataniaga yang tidak beres. korupsi tataniaga singkong ini, yang seenaknya membuat harga singkong turun dan tidak manusiawi potongan 30 persen. standarnya itu apa? kita berharap tangan pemerintah masuk disitu dan harga untuk petani singkong ada jaminan mereka yang menanam singkong bisa menghasilkan tidak seperti ini,”jelas Made.

Lebih lanjut Made mengatakan beberapa kesempatan sudah di sampaikan Adanya oligopoli beberapa perusahaan yang menguasai komunitas singkong ini. sehingga singkong bisa di kendalikan semaunya untuk menentukan harga.

“Hari ini kita masih dalam posisi Reses di bulan depan bulan Maret kita akan dan kita akan itensipkan tentang pembahasan pansus,” Pungkas Made.

Di tempat yang sama salah satu petani Hajin Riowinata mengatakan dengan anjloknya harga singkong tidak sampai 50 persen petani khususnya Kampung SB 17 sangat sedih.

“Ya pak harga tidak sesuai 50 persen gak ada banyak di habiskan untuk ongkos mobil sama kuli Harga sekarang 700 rupiah potongan sampai 30 persen, dengan adanya Anggota Dewan yang turun ini mudah-mudahan bisa memperjuangkan harga singkong agar bisa jadi harapan untuk petani.”Tuturnya.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button