BENGKULUBengkulu SelatanDaerahHeadlineHukum

Terlilit Hutang, Ibu Rumah Tangga Tega Tipu Suami Dengan Membuat Laporan Palsu

Bengkulu Selatan,mitratoday.com – Seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tengah terlilit utang, justru membuat laporan palsu ke kantor polisi.

Atas perbuatannya, Ibu berinisial LA (43) itu kini menjadi tersangka, karena mengaku sebagai korban perampokan ke polisi.

Tersangka terbukti membuat laporan palsu ke Polres Bengkulu Selatan. Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, AKP Sarmadi dalam Siaran persnya menjelaskan, LA membuat laporan bahwa dirinya korban Pencurian Dengan Kekerasan.

“Pelaku (LA) melapor ke Mapolres BS pada 14 Juni 2022 lalu,” jelas AKP Sarmadi dalam Siaran persnya, Rabu (17/8/2022).

Dalam laporannya, ia mengaku telah dirampok dan ditusuk mengunakan suntikan oleh dua orang yang mengendarai motor di Kecamatan Kota Manna.

“LA mengaku dihadang oleh 2 orang pelaku menggunakan sepeda motor. Kemudian LA mengaku ditusuk lehernya mengunakan jarum suntik sehingga tidak sadarkan diri,” sebutnya.

Laporan palsu LA terbongkar pihak kepolisian setelah melakukan lidik dan mencari barang bukti berupa Hanphone yang hilang, dan ditemukan disebuah konter HP di jalan Kolonel Barlian.

“Dari Keterangan pemilik konter, HP tersebut dibeli dari seseorang Ibu-ibu, setelah dilakukan penyelidikan ternyata ibu-ibu yang menjual HP tersebut merupakan pelapor kasus pencurian dengan kekerasan,” ujar AKP Sarmadi.

Selanjutnya dikatakan Kasi Humas Team Totaici langsung mengamankan pelaku dirumahnya di Desa Melao Kecamatan Manna.

Pelaku LA pun mengakui bahwa ia memang membuat laporan palsu kepada pihak kepolisian.

Aksi itu ia lakukan karena dirinya terlilit utang kepada orang lain.

Tak hanya itu, ia juga berpura-pura menjadi korban perampokan dan penganiayaan untuk megelabuhi suaminya karena terlilit hutang.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button