BantenDaerah

Tidak Mau Kalah, Holid Safei Kader Ansor-Banser Sepatan Siap Mencalonkan Diri Sebagai Ketua DEMA

Pewarta : Komarudin

Tangerang,Mitratoday.com-Pesta demokrasi tahunan kampus disebut Pemilihan Umum Raya (Pemira) Dewan Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang yang berlangsung tanggal 20 Februari 2021 mendatang.

Kegiatan tersebut adalah kontestasi pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DEMA STISNU Nusantara Tangerang yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) STISNU Nusantara Tangerang.

Sebelumnya Ervin Suryono (Demisoner Ketua DEMA STISNU Nusantara Tangerang) Periode 2019-2020, menyampaikan bahwa Pemilu Umum Raya (PEMIRA) harus ada regenerasi yang jauh lebih mapan dan siap meneruskan perjuangan DEMA STISNU Nusantara Tangerang yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

Kini muncul nama baru yakni Holid Safei mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) sekaligus Kader Ansor-Banser Sepatan beranikan diri untuk mencalonkan sebagai Ketua DEMA STISNU NUSANTARA TANGERANG Periode 2021-2022, Rabu, (10/02/2021).

Calon Ketua DEMA STISNU Nusantara Tangerang, Holid Safei mengatakan bahwa lawan yang kita anggap hari ini adalah kawan kita di hari kemarin. Selaku kawan, tak mungkin kita matikan obornya demi menerangi jalan kita.

Selanjutnya Holid pun berharap dengan proses demokrasi ini nantinya kita sebagai calon ketua DEMA agar tidak saling menjatuhkan namun kita saling jalan bersama mengsosialisasikan apa visi dan misi kita, Kita tetap menanamkan rasa solidaritas kita agar proses ini bukan sebagai ajang perselisihan.

“Harapan saya juga siapapun nantinya lolos menjadi ketua DEMA agar bisa menjadikan DEMA itu sebagai organisasi yang berperan penting di mahasiswa dalam menyerap aspirasi serta berperang membantu menyelesaikan masalah mahasiswa,” harap Holid.

Tidak tanpa tujuan yang jelas, Tujuan saya maju sebagai calon Ketua DEMA adalah ingin menjadikan DEMA ini sebagai organisasi kemahasiswaan yang bisa dimiliki oleh semua mahasiswa, baik mahasiswa mayoritas maupun minioritas sesuai tupoksi organisasi kampus yang manfaatnya perlu ditonjolkan.

”Karena DEMA dibentuk bukan karena formalitas kampus, tetapi SEMAKIN dibentuk agar dapat mensejahterakan, menyerap aspirasi serta dapat membantu menyelesaikan masalah masyarakat dalam hal ini mahasiswa,” ungkap Holid.

Lanjut Holid, Garis tangan tidak bisa kita pungkiri. Tapi yang namanya berjuang itu harus. Berdoa itu kewajiban, serta tawakkal itu pasti.!” tegasnya.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button