DaerahHeadlineMalang

Tidak Transparan, Lelang Pekerjaan Milik DPKPCK Sarat Masalah

Malang,mitratoday.com – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Perumahan ,Kawasan Permukiman dan Ciptakarya (DPKPCK) diketahui tengah melelang sejumlah proyek pembangunan gedung bernilai miliaran rupiah.

Proyek yang tengah dilelang tersebut diataranya Pembangunan Kolam Loncat Indah Kanjuruhan Kepanjen, Pembangunan pagar dan Sarpras Pasar Sumedang Kepanjen, Pembangunan Pendopo Kantor Kecamatan Sumberpucung, rehabilitasi kantor Kecamatan Lawang, Rehabilitasi Gedung DPMPTSP hingga Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).

Khusus rehabilitasi gedung Dispendukcapil, DPKPCK telah menyiapkan anggaran senilai Rp 4 miliar lewat sistem lelang terbuka yang ditangani tim bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

Dikutip dari laman LPSE Pemkab Malang, lelang tersebut diikuti sekitar 30 peserta dengan nilai penawaran bervariasi. Dari 30 peserta tersebut dua rekanan berada di rangking satu dan dua penawaran tertinggi di antaranya CV.Trinedya Teksama dengan harga penawaran senilai Rp 3.257.073.922,49.

Sementara diurutan kedua ada CV.Kawan Konstruksi dengan nilai penawaran sebesar Rp 3.414.000.000,00.

Masih dikutip dari laman LPSE, sejak diluncurkan pada tanggal 5 Agustus 2022 lalu, saat ini tahapan pembuktian dan kualifikasi tengah berlangsung dan akan diumumkan tanggal 17 Agustus 2022 esok hari.

Anehnya ditahap hasil evaluasi tersebut tertulis dua penyedia barang dan Jasa yang dinyatakan lulus tapi tidak diketahui nama rekanan peserta sehingga disinyalir ada calon jadi yang ditunjuk untuk merehabilitasi gedung Dispendukcapil tersebut.

Sementara Pemilik rekanan yang ada di rangking pertama penawar tertinggi yakni CV Trinedya Teksama saat dihubungi Mitratoday.com mengaku tidak mendapatkan undangan untuk evaluasi.

“Benar kami ada di rangking pertama mas, tapi kita gak diundang oleh mereka (tim Pokja LPSE),” kata Beni dari CV Trinedya Teksama selasa (16/8/2022).

Ia mengaku sangat menyayangkan jika pihaknya sebagai penawar tertinggi justru tidak mendapatkan undangan evaluasi dan kualifikasi. Ia menilai jika Pemerintah tidak transparan soal lelang tersebut.

“Ya aneh saja, logikanya kami penawar tertinggi dan persyaratan kami sangat lengkap dan sempurna tapi kok gak diundang, gak transparan,” tandas Beni.

Terpisah Kepala Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa Setda Kabupaten Malang Ferry Hari Agung saat dikonfirmasi lewat aplikasi Whatsapp perihal dua peserta yang dinyatakan lulus tahap evaluasi tapi tidak disampaikan di laman LPSE mengatakan jika hasil evaluasi akan ditayangkan sesuai tanggal penetapan pemenang.

“Nanti akan ditayangkan hasil evaluasi sesuai tanggalnya,”ucap Ferry Hari Agung via pesan Whatsapp tertanggal 12 Agustus 2022 lalu.

Saat ditanyakan kembali, ia juga memberikan jawaban sama,”belum tanggalnya maka belum bisa dilihat hasil evaluasinya.” Tutupnya.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button