Travo Meledak, Listrik Padam: Diduga Akibat Sambungan Liar Pasar Malam

Bengkulu Selatan,mitratoday.com – Masyarakat Kecamatan Pasar Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, dibuat geram akibat pemadaman listrik mendadak yang terjadi pada Sabtu malam, 20 Juli 2025. Pemadaman tersebut disebabkan oleh terbakarnya sebuah trafo milik PLN di sekitar area Lapangan Rajawali, lokasi yang tengah digunakan sebagai pasar malam.
Insiden ini memunculkan dugaan keras adanya sambungan listrik ilegal atau tidak sesuai prosedur dari penyelenggara pasar malam, yang memicu hubungan arus pendek dan akhirnya memicu ledakan pada trafo PLN.
“Sebelumnya listrik di kecamatan ini sangat stabil, tidak ada masalah berarti. Tapi sejak ada pasar malam, tiba-tiba saja travo PLN meledak di depan lokasi itu,” kata AO, salah satu warga setempat kepada wartawan, Minggu (20/7).
PLN Abai Prosedur?
Warga mendesak pihak PLN Rayon Manna agar lebih selektif dan tidak memberikan izin penyambungan listrik kepada kegiatan komersial seperti pasar malam, apalagi jika infrastruktur yang ada tidak mendukung.
“Kalau sambungan seperti itu merugikan masyarakat luas, mestinya ditolak. Kami kecewa berat, listrik mati total hingga malam, terutama di wilayah Gunung Mesir. Anak-anak tidak bisa belajar, aktivitas terganggu,” tegas AO.
Dari pantauan lapangan, kebakaran pada trafo tersebut menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Kecamatan Pasar Manna. Sejumlah pemilik usaha rumahan dan toko kelontong mengeluhkan kerugian akibat padamnya listrik secara tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
PLN Bungkam, Konfirmasi Masih Digantung
Upaya konfirmasi yang dilakukan kepada pihak PLN Rayon Manna hingga berita ini diturunkan belum membuahkan hasil. Pihak PLN belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kebakaran travo maupun keterkaitan sambungan pasar malam dengan insiden tersebut.
Namun sebelumnya, PLN Rayon Manna memang telah menerapkan sistem pemadaman bergilir di wilayah Bengkulu Selatan dengan alasan peningkatan beban konsumsi listrik. Hal ini sempat dapat dimaklumi oleh masyarakat. Tapi dengan terbakarnya trafo akibat dugaan sambungan ilegal dari pasar malam, kesabaran warga mulai habis.
“Jangan utamakan kegiatan hiburan yang hanya sementara, lalu mengorbankan kepentingan masyarakat luas. Kalau daya tidak mencukupi, jangan dipaksakan,” ujar seorang tokoh pemuda setempat yang enggan disebutkan namanya.
Desakan Evaluasi dan Transparansi
Warga mendesak agar PLN mengevaluasi kebijakan penyambungan listrik ke kegiatan musiman seperti pasar malam atau konser musik yang kerap kali berlangsung tanpa memperhitungkan risiko kelistrikan.
Mereka juga meminta adanya transparansi dari PLN mengenai kapasitas daya di wilayah Bengkulu Selatan, serta meminta adanya audit dan inspeksi terhadap penyambungan listrik non-permanen agar tidak mengancam keselamatan warga.
“Travo terbakar bukan perkara kecil. Itu bisa memicu kebakaran besar kalau tidak cepat diatasi. Jangan sampai korban harus jatuh baru PLN bersuara,” pungkas AO.
Hingga saat ini, aktivitas pasar malam masih berlangsung dengan penerangan seadanya. Warga berharap PLN segera bertanggung jawab dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Pewarta : Julian